Manajer tim kampanye Donald Trump, Brad Parscale |
"Setelah kampanye di Tusla berakhir, presiden memarahi tim kampanyenya karena jumlah pendukung. Dia merasa telah dituntun untuk percaya bahwa dia akan melihat kerumunan besar di Oklahoma, tetapi kenyataannya tidak," tutur seorang pejabat Gedung Putih yang menolak disebut identitasnya, Senin (22/6/2020) waktu setempat.
Ia menyebut Trump mempertanyakan bagaimana tim kampanyenya bisa dengan sangat berlebihan menyampaikan asumsi tentang jumlah pendukung yang akan hadir.
"Presiden menyebut tim kampanyenya overpromise (janji berlebihan – Red) dan underdeliver (memberi hasil kurang memuaskan - Red)," lanjutnya.
Meski demikian, ia mengungkapkan belum ada tanda-tanda bahwa Trump akan mengganti timsesnya dalam waktu dekat. Namun, ia nampaknya ngambek dan belum memberitahukan kapan akan melakukan kampanye berikutnya.
Sebelum Oklahoma, tim kampanye Donald Trump untuk Pilpres AS 2020 telah merencanakan jadwal kampanye berikutnya. Donald Trump sudah dijadwalkan untuk tampil di kampanye di Arizona pada Selasa (23/6/2020) dan Wisconsin pada Kamis (25/6/2020). Kedua negara bagian itu adalah medan utama pertempuran Pilpres AS.
Ivanka Trump, putri Donald Trump, beserta suaminya Jared Kushner, juga ikut memarahi tim kampanye Trump atas kegagalan kampanye di Tusla.
Dilaporkan, tim kampanye Trump mengatakan jutaan orang telah mendaftar untuk menghadiri kampanye Donald Trump di Tusla. 40.000 diantaranya bahkan telah mengonfirmasi kehadiran. Namun, alih-alih disambut dengan jutaan pendukung, kampanye Trump di Tusla justru hanya dihadiri sekitar 6.200 orang sehingga menyisakan banyak bangku yang kosong di gedung BOK Center. ***Novie Kusdarman