Presiden Jokowi merupakan Presiden RI yang pertama kali mematok harga BBM ditanah Cendrawasih paling murah dan sangat terjangkau bagi karena harganya BBM nya sama dengan kota besar lainnya.
Presiden Jokowi mengaku sadar betul bahwa keputusannya itu bukan tanpa risiko. Dalam acara peresmian Bandara Nop Goliat Dekai itu ia menyatakan maklum atas besarnya biaya logistik penyaluran BBM yang akan diterima pemerintah.
"Ini bukan masalah untung rugi, tapi ini adalah masalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Jokowi,pada pekan lalu.
Ongkos distribusi nan besar menjadi penyebab utama tingginya harga jual BBM di wilayah terpencil Indonesia. Terutama di tanah Papua, kondisi geografis di wilayah pegunungan dan pedalaman Papua yang relatif sulit dijangkau semakin membuat harga distribusi melonjak tajam.
Di Papua, harga BBM premium dijual Rp25 ribu hingga Rp55 ribu per liter. Sekali waktu bahkan pernah mencapai Rp150 ribu hingga Rp200 ribu per liter.
Kini masyarakat Papua sanga bahagia menyambut kebijakan satu harga BBM di Papua. Menurut dia, ini adalah jawaban yang baik atas ketimpangan harga BBM yang membebani warga Papua selama ini. Dasyatnya, penurunan harga BBM yang paling murah ini justru baru terjadi sejak jaman dulu, justru oleh kebijakan Presiden ke 7 Joko Widodo. *** Buce.
"Kebijakan satu harga ini menjadi yang pertama sejak Papua berintegrasi dengan Indonesia," kata Lukas di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/10/2016).
Demi menekan harga BBM di Papua setara dengan provinsi lain, PT Pertamina diperkirakan akan merugi hingga Rp800 miliar. Meski begitu, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto mengaku telah menyiapkan beberapa strategi agar tidak berdampak lebih pada keuangan negara.
Salah satu solusi yang diterapkan ialah dengan melakukan subsidi silang melalui pemanfaatan kompensasi usaha-usaha milik Pertamina lainnya.
"Program BBM Satu Harga ini merupakan bagian dari kontribusi Pertamina yang mendapatkan mandat dari pemerintah dalam mendistribusikan BBM di seluruh wilayah Indonesia," kata Dwi saat mendampingi kunjungan Presiden Jokowi di Papua.
Melalui keputusan Keputusan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 7174 Tahun 2016, per 1 Oktober diberlakukan harga jual minyak tanah sebesar Rp2.500, minyak solar Rp5.150 dan BBM premium Rp.6.450 per liter.