Warga Desa We'a-Wea membuat bagan Barak Pengungsian |Foto: Budi G |
Center For Disaster Risk Management & Community Development Studies (CDRM & CDS) di Nias melaksanakan kegiatan dalam hal memfasilitasi 15 Desa di Pulau Nias untuk tanggap menghadapi bencana alam.
15 Desa di Kepulauan Nias tersebut adalah Kabupaten Nias yakni Desa Sòmi ( Kecamatan Gido), We'a-We'a (Sogaeadu) dan Akhelauwe (Gido). Di Kota Gunungsitoli adalah Desa Nazalòu lolowua (Kecamatan Gunungsitoli Alo'oa), Onowaembo Idanoi (Gunungsitoli Idanoi), Awa'ai (Gunungsitoli Idanoi), Lewuoguru Idanoi (Gunungsitoli Idanoi) dan Tetehosi I (Gunungsitoli Idanoi).
Untuk Kabupaten Nias Barat adalah Desa Ononamolo I (Kecamatan Mandrehe Utara dan Iraonogambo ( Kecamatan Mandrehe). Sedangkan di Kabupaten Nias Selatan yakni Desa Fanedanò (Kecamatan Somambawa), Mehaga (Kecamatan Omambawa), Mondrowe (Kecamatan Sidua Ori), Tuhegafoa (Kecamatan Lolowau) dan Hilimboe (Kecamatan Ulususua).
"Fasilitas yang kita berikan kepada masyarakat di masing-masing Desa tersebut adalah melaksanakan latihan pembuatan barak pengungsian serta melatih membuat peta rawan bencana di masing-masing Desa,"kata Tranning Oficcer, Dedi Valentino Telaumbanua kepada wartanias.com, Kamis (01/12/2016).
Selain itu, CDRM&CDS juga memfasilitasi masyarakat Desa dengan membangun balai pertemuan, membangun jembatan kecil, menyediakan alat penyaringan air minum, membanguan MCK, melakukan pendampingan untuk kelompok- kelompok keluarga miskin untuk berlatih keterampilan dan kerajinan tangan serta mendampingi anak sekolah yang mengalami masalah disabilitas.
"Yang kami lakukan saat ini adalah fokus pada latihan kesiapsiagaan bencana dengan tujuan untuk mengurangi resiko kalau suatu waktu terjadi bencana alam,"ujar Dedi.
Menurut dia, dalam menyambut peringatan hari Pengurangan Resiko Bencana Sedunia pada bulan Oktober 2016, pihaknya menggelar perlombaan pembuatan skema Barak Pengungsian dan peta rawan bencana di Desa.
"Di 15 desa dampingan kami ini, potensi bencana alam yang mungkin sering terjadi adalah longsor dan banjir,"tambah Dedi Telaumbanua.
Seperti terpantau di Desa We'a-We'a Kabupaten Nias, 7 orang warga Desa telah berhasil membuat satu bagan atau skema barak pengungsian yang dibuat dari bahan barang bekas. Disana juga warga telah membuat satu peta yang menunjukan titik rawan bencana.
Bahkan warga Desa We'a-We'a menurut Kepala Desa telah melaksanakan simulasi untuk menghadapi bencana.
"Kami sangat menyambut baik kegiatan yang diberikan oleh pihak CDRM ini di Desa kami. Kegiatan ini sangat penting bagi kami. Semoga kedepan warga desa bisa siap apabila ada bencana alam,"kata Kepala Desa We'a-We'a Refairman Ampera Zandroto, Kamis (01/12/2016).
Kedepan, Dedi Valentino mengaku akan terus melakukan berbagai kegiatan dalam hal kesiapsiagaan menghadapi bencana dan berbagai pelatihan kepada masyarakat di Pulau Nias. (Budi Gea)