SINAR NGAWI™ Ngawi-Intensitas hujan yang meningkat dalam sepekan terakhir, sejumlah kawasan perkotaan Ngawi mulai tergenang banjir akibat luapan Bengawan Solo serta luberan sungai Madiun. Seperti di Lingkungan Gang Pudak, Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi Kota, air mulai menggenangi permukiman sejak Rabu kemarin, (30/11), dan tak kurang dari 25 KK, terpaksa mengungsi di tempat yang lebih aman.
"Warga yang rumahnya terkena luapan banjir harus mengungsi ke rumah kerabatnya atau juga ada yang memilih bertahan," terang Rahmad warga Kelurahan Margomulyo.Tambahnya, ketinggian air yang menggenangi pemukimanya bervariasi ada yang 30 centimeter tetapi ada juga 1 meter.
Banjir semacam ini terangnya, mendasar pengalaman tahun lalu bisa terjadi lebih dari empat hari bahkan satu pekan. Namun dalam kurun waktu tersebut tinggi banjir memang pasang surut tergantung intensitas hujan.
Pemandangan yang sama juga terjadi di RT 04/RW 02, Lingkungan Mulyorejo, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Ngawi Kota, menurut keteranganya dilokasi ini banjir mulai merambah pemukiman sejak empat hari lalu.
Tetapi kondisinya naik turun hanya saja sejak dua hari terakhir malah mengalami kenaikan terus secara perlahan terbukti ketinggian air mencapai 1 meter.
Seperti kata Nanang Ketua RT 04 Lingkungan Mulyorejo, luapan Bengawan Solo setidaknya menggenangi 16 rumah terdiri 27 KK dari 78 jiwa. Untuk mengantisipasi banjir susulan bersama warga terus memantau pergerakan air dari Bengawan Solo yang berjarak tidak kurang 100 meter itu.
"Banjir dilingkungan RT sini sudah terjadi empat hari lalu dan itupun naik turun. Untuk sementara sebagian warga ada yang mengungsi di tempat yang lebih tinggi dan aman namun sebagian lagi ke rumah saudaranya," terang Nanang.
Pewarta: kun/pr
Editor: Kuncoro