Desember yang Kelabu



saat bulan desember di kota Surabaya (Foto Adriana Yogi/KM)

Karya: Adriana Yogi

Puisi, (KM)

Dibulan desember
Selamat tinggal tercinta
selalu kenang dirimu dalam bingkai air mata
Berakhir sudah cerita cinta kita
Kandas bersama besarnya gelombang dusta

Kau kekasih terbaik
Selalu mengerti pikiranku
Kini tinggal jejakmu dihatiku
Meninggalkan berjuta kenangan

Bulan desember pemutus cinta
Menyisahkan pedih dan sakit membekas
Aku disini memendam rinduh
Cinta yang ku tanam berakhir pilu

Diri yang dahulu selalu ku banggakan
Kini menjadi duka yang menyisakan
Rias wajahmu  embun pagi yang meneduhkan
Kini menjadi air bisa ular yang melumpuhkan

Senyum yang selalu menghiasi hari-hari
Kini berubah menjadi getir getir
Bulan agustus bulan kemerdekaan

Engkau pembawa kebahagiaan
Saat berdua dengan dirimu

Tak  sadari diriku telah terbuai khayalan tingkat
Tetapi kini menjadi kenyataan  pahit
Duniaku yg dahulu kelam menjadi berseri kembali
Tapi kini kau telah redupkan kembali

Aku akui kutelang waktu tak pikir kemana arah
Bulan desember bulan penutup tahun
Menjadi penutup kisah diantara kita
Awal yang berseri akhir dengan bermuram
Pikira mati daya lemah pisahlah sudah
Seakan gelap gulita menutupi wajah
Tak pikir jauh mau buat apa
Terima apaadanya begitulah sudah


Bulan desember bulan pembawa damai
Kini kurasa bulan pembawa penderita
akan hilangnya jantung dibawa angin
Ku cari kemana tak ku menemukan

Salamat jalan cinta semoga bahagia bersama-Nya .
(Umagiyinagobai/KM)


Penulis adalah Mahasiswa Papua Kuliah di Jawa, Jurusan Ilmu Sosiatri.


Subscribe to receive free email updates: