2018 Blora Dapat Tambahan Jaringan Gas 6500 Sambungan

Kawasan CPP PPGJ Blok Gundih di Desa Sumber Kecamatan Kradenan, Blora yang menjadi sumber gas untuk jaringan gas rumah tangga. (foto: dok-ib)
BLORA. Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) akhirnya menyetujui usulan penambahan jaringan gas (jargas) untuk rumah tangga yang diusulkan Bupati Djoko Nugroho pasca launching city gas di bulan Juli 2016 silam di Desa Sumber Kecamatan Kradenan.

Persetujuan itu ditandai dengan adanya rilis tertulis Direktur Perencanaan dan Pembangunan Migas Direktorat Jendral Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Alimuddin Baso yang menginformasikan bahwa pada tahun 2018 nanti akan ada pembangunan jargas sebanyak 122.000 sambungan di 17 kabupaten/kota se Indonesia, salah satunya Blora.

Alimudin Baso dalam sosialisasi Peraturan BPH Migas No 1/2017 di kantor BPH Migas, Rabu (5/4) menjelaskan, ke-17 daerah itu adalah Kota Semarang sebanyak 8.000 sambungan rumah, Blora (6.500), Kabupaten Sorong (7.000), Kota Balikpapan (17.000), Kota Probolinggo (8.000), Prabumulih (4.800), Kota Sorong (4.500) dan Kabupaten Bekasi (5.000).

Selain itu masih ada Kabupaten Pasuruan (8.000), Kota Bontang (8.000), Kabupaten Deli Serdang (6.000), Kota Bogor (10.000), Kabupaten Tuban (10.000), Kota Medan (6.996), Kabupaten Sidoarjo (12.000), Kota Samarinda (5.000) dan Kota Tarakan (5.000).

Dari rilis tersebut, disebutkan untuk Kabupaten Blora mendapatkan tambahan sebanyak 6500 sambungan rumah tangga (SR). Dimana pembangunannya akan dilaksanakan pada tahun depan oleh Kementerian ESDM dengan dana dari APBN.

Mendengar kabar tersebut, Bupati Blora Djoko Nugroho mengucapkan terimakasih dan mengapresiasi kebijakan yang dikeluarkan Kementerian ESDM. Hal itu disampaikan Wakil Bupati H.Arief Rohman M.Si ketika ditemui Minggu (9/4/2017) di rumah dinasnya.

"Pak Bupati berterimakasih kepada Kementerian ESDM. Pemkab siap mendukung percepatan pembangunan jargas, salah satunya dengan melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat yang akan menjadi sasaran pembangunan," ucapnya.

Hanya saja, karena Dinas ESDM Blora sekarang sudah ditarik ke Pemerintah Provinsi. Maka upaya dukungan pembangunan jargas akan dikoordinasikan dengan dinas terkait yang ada di Provinsi.

Disinggung tentang dimana saja wilayah yang akan menjadi sasaran pembangunan, ia belum menyampaikan secara jelas. Hanya memberikan gambaran bahwa pembangungan jargas nanti merupakan perluasan dari jargas yang sudah dibangun tahap pertama selesai tahun 2015 lalu. "Kita akan koordinasi dahulu dengan pihak-pihak yang berkompeten," lanjutnya.

Diketahui bersama, sejak 2013 hingga 2015 lalu Kementerian ESDM telah membangun jargas di Blora sebanyak 4000 sambungan. Hanya saja hingga 2017 ini baru satu desa yang teraliri gas dari Central Processing Plant (CPP) Pusat Pengembangan Gas Jawa (PPGJ) Blok Gundih yakni Desa Sumber Kecamatan Kradenan. Sedangkan desa-desa lainnya belum. Sehingga perlu ditindak lanjuti agar hasil pembangunannya bisa segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. (ip-infoblora)

Subscribe to receive free email updates: