MATARAM,Sasambonews.com,- Apabila Komunikasi DPW PKS NTB dan Partai Demokrat NTB buntu ,maka bisa dipastikan bahwa Bacagub DR.Zulkiflimansyah batal Maju di Pilgub NTB. Dan DR.Zul mendukung bila Calon Gubernur berasal dari non partisan sebagai pelekat.
Bakal Calon Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah, Rabu kamarin melalu pesan WhatsApp pribadinya kepada media ini mengakui bahwa masih menunggu perkembangan komunikasi antara PKS dan Partai Demokrat untuk kepastian apakah maju di Pilgub NTB 2018."Saya masih menunggu perkembangan komunikasi antara PKS dan PD. Karena posisi saya nggak fleksible seperti calon lain. Saya hanya di ijinkankan maju oleh Partai kalau berpasangan dengan Rohmi. Kalau bukan dengan Rohmi saya nggak jadi maju. Sederhana saja kalau untuk saya,"pungkasnya yang juga pendiri Universitas Tehnologi Sumbawa (UTS) ini
Namun, menurutnya apabila komunikasi antara kedua partai tersebut tidak menemui kesepakatan ,maka ada kemungkinan bergabung dengan partai lain."Kalau komunikasi PKS dan PD tak menemui kesepakatan bisa saja PKS bergabung degan Golkar atau dengan poros tengah. Dan kalau begitu ceritanya buat saya oke-oke saja,"terangnya alumni Oxpord University ini.
Menurutnya, Sikap yang dimunculkannya bukan berarti sikap partai, sebab dipartainya tidak bisa sikap pribadi merupakan sikap partai."Sikap kami di PKS bukan sikap pribadi tapi sikap partai. Buat saya maju jadi cagub ini bukan sekedar persoalan jabatan tapi lebih pada persoalan panggilan hati saja,"terangnya yang juga Anggota DPR RI ini.
Namun sebaliknya apabila komunikasi kedua partai ini buntu , diakuinya secara otomatis dukungan partainya akan bergabung dengan partai lain." Kalau komunikasi PKS dan PD buntu maka otomatis PKS akan berkoalisi dengan Golkar, dengan poros tengah atau yg lain. Kalau ini terjadi saya setuju sekali yang di dukung sebagai cagub adalah yang non partisan agar bisa jadi perekat koalisi. Saya nggak jadi cagub buat saya nggak jadi persoalan besar. Biasa saja,"tandasnya.
Sementara itu Anggota Tim 9 yang juga Ketua DPW PPP NTB Hj.Wartiah menyebutkan bahwa , koalisi poros tengah masih menunggu kesepakatan dari tim tersebut dan itulah yang akan menjadi perekat koalisi."Tergantung kesepakatan koalisi poros tengah , sebagaimana hasil kesepakatan lah yang menjadi perekat sebagaimana kita saling percaya. Apakah kader yang di usung dari luar atau dalam .Koalisi partai politik poros tengah telah membentuk tim 9 dan sedang merumuskan kesepakatan bersama untuk dikawal sampai ke pusat,"pungkasnya.
Partai poros tengah diantaranya PPP,PKB,PAN dan Hanura menurut pengamat politik dari IAIN Mataram Agus,M.Si dihubungi media ini menyebutkan bahwa akan mengincar calon non partisan.
Menurut Agus , Partai poros tengah tersebut memerlukan calon perekat diluar partai koalisi dan Ahyar Abduh termasuk salah satunya."Poros tengah sebenarnya mengincar Ahyar ,disatu sisi partai pengusung memiliki calon dari internal mereka sendiri. Calon non partai artinya bukan dari poros tengah berpotensi perekat,dimana salah satunya adalah Ahyar,"ungkapnya.
Mengenai adanya kesepakatan yang akan diberikan oleh partai Poros Tengah menurut Agus hal yang biasa ,sebab politik ini siapa mendapat apa."Politik bukan segala-galanya ,Politik itu siapa mendapat apa, ini realitas politik.Teman-teman partai juga cara berpikir seperti itu,"terangnya.
Menurut Agus kesepakatan yang dimaksud bisa berarti Sumber daya macam-macam."Sumber daya bisa kekuasaan,bisa material ,bisa juga proyek. Dibagi disitu , motifasi itu,"pungkasnya.
Sebaliknya ,apabila Ahyar Abduh tidak bisa memenuhi persyaratan tersebut ,pastinya partai Poros tengah akan mendukung calon lain."Kalau mereka tidak mendapatkan apa-apa akan cari calon lain,"tegasnya.
Disebutkan Agus juga bahwa politik itu tidak ada yang pasti dan semua sementara ,pasti kepentingan yang membuat mereka bertemu."Tidak ada yang permanen dalam politik semua sementara ,kepentingan politik mereka ketemu disitu.Di negara manapun. demokrasi kita Politik itu kepentingan."pungkasnya.
Ipr