Sebrangi Bengawan Solo Pakai Pohon Pisang, Kakek Siman Hanyut

Mbah Siman ditemukan tewas mengambang di Bengawan Solo Desa Panolan Kecamatan Kedungtuban. (foto: dok-resbla)
BLORA. Nekat sebrangi Sungai Bengawan Solo hanya dengan batang pohon pisang, seorang kakek berusia 87 tahun yang bernama Siman warga Desa Nginggil Kecamatan Kradenan hanyut terbawa derasnya arus. Akibatnya ia tenggelam pada hari Kamis (6/4/2017) dan baru ditemukan Sabtu sore (8/4/2017) dalam kondisi tak bernyawa di Bengawan Solo wilayah Desa Panolan Kecamatan Kedungtuban.

"Kakek Siman hanyut sejauh 20 km lebih, pencarian baru membuahkan hasil setelah 3 hari. Setelah ditemukan, langsung diidentifikasi dan diserahkan kepada keluarganya di Desa Nginggil," terang Kapolsek Kradenan, AKP Subardo SH, M.Hum, Minggu (9/4/2017).

Menurutnya penemuan mayat Kakek Siman di Bengawan Solo itu dilakukan anggota Polsek Kradenan dan Polsek Kedungtuban dibantu warga setempat. "Korban ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia dengan posisi mengambang dan badan yang bengkak," lanjut AKP Subardo.

Petugas dari Polsek Kradenan dan Polsek Kedungtuban melakukan pemeriksaan
jenazah Mbah Siman. (foto: dok-resbla)
Identitas korban yaitu Siman (87) beralamatkan di Desa Nginggil RT 01/RW 01, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora.

Awal kejadian, berdasarkan laporan yang masuk bermula sewaktu Tanu (66) bersama Yatman (56) warga Desa Nginggil mencari korban yang hanyut pada saat menyebrang sungai Bengawan Solo dari Desa Matar Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro (Jatim), menuju ke Desa Nginggil, Kecamatan Kradenan, Kab. Blora (Jateng).

"Pada hari Kamis tanggal 6 April 2017 sekira pukul 15.00 WIB lalu, korban (Siman) menyeberang dengan menggunakan batang pisang. Karena arus sungai Bengawan Solo pada saat itu cukup deras, korban yang sudah berumur tua tersebut tidak mempunyai tenaga untuk melawan arus Sungai Bengawan Solo, dan akhirnya korban terseret arus," terangnya.

Setelah tiga hari melakukan pencarian, akhirnya mayat korban ditemukan pada Sabtu sore pukul 15.00 WIB. Mayat korban ditemukan dalam posisi mengambang terlungkup di bantaran sungai Bengawan Solo turut Desa Panolan.

Anggota Polsek Kradenan dan Kedungtuban Polres Blora, bersama warga setempat bahu membahu mengevakuasi mayat korban dari sungai. Setelah berhasil dievakuasi kemudian mayat korban di bawa ke Puskesmas Kedungtuban untuk dilakukan visum guna memastikan kematian korban tidak ada kejanggalan.

"Korban meninggal murni hanyut di sungai Bengawan Solo, tidak ada bekas penganiayaan atau kejanggalan lain yang ditemukan tim medis saat melakukan visum di tubuh korban. Jenazah langsung kita antarkan ke rumah korban di Desa Nginggil," pungkas AKP Subardo. (ip-infoblora)

Subscribe to receive free email updates: