Fhoto bersama usai Jumpah pers,di Gubuk Walak, Reremi Pemda Manokwari, Senin, (01/05) (Fhoto : Petrus Yatipai/KM) |
Manokwari, KABARMAPEGAA.COM – Memperingati 1 Mei 1963 sebagai hari sejarah, dimana orang Papua mulai dibantai, pemusnahan etnis Melanesia yang ada di Papua seluruhnya. Dan pihak-pihak yang terkait dengan Belanda, Amerika kemudian Indonesia pun ikut terlibat untuk mengorbankan kami orang asli Papua. Salah satunya Negera Belanda yang pernah mendirikan kami satu Negara, namun dia mengkianati kami, sehingga Belanda disaat itu gagal dalam mendekolonisasikan kami Bangsa Papua ke PBB. Dan itu semua mereka dibuat dalam perjanjian New York Agreement. Berdasarkan perjanjian tersebut sehingga Trikora mulai masuk pada 1 Mei 1963 yang diperintahkan oleh Soekarno bahwa Papua itu dianeksasi, dicaplok atau dirampas. Sejak itu orang Asli Papua mulai didiskriminasi diberbagai segi.
Demikian disampaikan Ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB) wilayah Mnukwar, Alexander Nekenem, pada kesempatan jumpah pers kepada wartawan media ini, Senin, (04/05) siang, di Gubuk Walak, Reremi Pemda Manokwari, ditengah-tengah puluhan anggota KNPB pun ikut menghadirinya.
Dengan melihat situasi Papua yang terus memanas soal kemunusiaan, sejak tahun 1963 – 2017 ini, maka, Alexander selaku Ketua KNPB Mnukwar menolak tegas 1 Mei 1963 sebagai hari integrasi Papua kedalam Indonesia ini, karena dirinya menilai pada tahun itu juga telah terjadi pelanggaran kemunusiaan besar-besaran, diskriminasi di Papua menuju pemusnaan etnis,ujarnya.
"menolak atau memprotes tegas hari aneksasi 1 Mei 1963 yang dulu itu, karena itu adalah sejarah pelanggaran HAM besar pada Bangsa Papua dan memulai genoside di Papua dan terjadinya diskriminasi terhadap Bangsa Papua".
Nekenem meminta supaya kedepan PBB menindak lanjuti terkait bermulanya pelanggaran HAM, diskriminisasi sejak 1963 itu,pintahnya.
Ketua KNPB Mnukwar ini menghimbau kepada seluruh rakyat Papua bahwa hari ini Indonesia mulai membuat propaganda di Dunia Maya melalui, Fecebook, media elektronik, dan Media cetak secara nyata dilapangan itu adalah tindahkan yang mendorong Papua ini tidak terlepas dari NKRI. Dalam hal ini mereka berupaya membalik-balikan fakta sejarah yang sebenarnya melalui propaganda-proganda yang dimainkan di Dunia maya maupun secara nyata.
Maka, dia menghimbau kepada seluruh masyarakat asli Papua, jangan mudah tertipu dengan seribu-dua ribu dan kita diajak pegang Bendara Indonesia kemudian disana akan dibilang Papua harga mati di NKRI, tidak boleh tertipu dengan apa yang dibuat oleh NKRI ini, pesan sekaligus himbauan umum oleh Ketua KNPB wilayah Mnukwar untuk seluruh rakyat Melanesia di Papua.
Sementara itu, Ruben Bonay selaku Ketua 1 Parlemen Rakyat Daerah Wilayah Mnukwar, mengatakan 1 Mei 1963 adalah dimana kejadian Papua dianeksasi kedalam Indonesia sehingga populasi penduduk selalu berkurang di Papua.
"1 Mei 1963 adalah dimana kejadian Papua dianeksasi kedalam Indonesia sehingga populasi penduduk selalu berkurang di Papua".
Jadi, Ruben meminta kepada masyarakat asing untuk membuka mata melihat kondisi nyata hari ini di Papua, karena dinilai aspirasi orang Papua selalu dibungkam oleh Indonesia dan tidak masuk hingga di Dunia internasional,pintah Bonay.
"Kami meminta kepada masyarakat internasional supaya melihat hal ini. Dimana kami punya aspirasi ini selalu ditekan sehingga aspirasi kami tidak berkembang dan kehidupan kami selalu diteror, selalu dikejar, membuat aspirasi kami dijenjang internasional tidak ditanggapi dengan baik".
Disamping itu, Ketua Diplomasi Komisariat Pusat, Babe Wanimbo, mengatakan mulai dari 1963 masuk Indonesia di Papua awal dimana pembantaian, pembunuhan semua terjadi di Negeri ini.
"mulai dari aneksasi 1963 Indonesia masuk itu awal dimana pembantaian,pembunuhan semua terjadi diatas negri ini".
Dikatakan Babe, keberadaan Indonesia diatas Tanah Papua adalah illegal,ujarnya.
"orang Papua merasa keberadaan Indonesia diatas teritori West Papua itu illegal. Tidak sesuai dengan prinsip dan mekanisme internasional".
Dalam wawancaranya Wanimbo, mengungkap kembali kata Alimurtopo yang pernah mengatakan "Indonesia masuk di Papua membutuhkan kekayaan Papua, bukan manusianya".
Jadi, kata dia, sudah jelas bahwa Indonesia ada di Papua membutuhkan kekayaan Alam Papua, dan akan memusnahkan orang Papua diatas teritori west Papua.
Ia menegaskan lagi kepada masyarakat internasional mendorong persolan Papua menuju Self determination secara demokratis.
"masyarakat internasional membawa west Papua untuk menentukan masa depan hak penentuan nasib sendiri secara demokratis".
Dirinya menilai, selagi Indonesia masih ada diatas tanah Papua, orang Papua akan punah diatas negerinya.
Komisariat Pusat ini pun memintah kepada masa kepemimpinan pemerintahan Jokowi-JK, jangan hanya menjanjikan kepada rakyat sebagai sebuah slogan untuk menyelesaikan semua persoalan di Papua. Tetepi, Pemerintahan Jokowi-JK, harus membuka diri dan memberikan hak penentuan nasib sendiri bagi Bangsa Papua. karena itu solusi demokratis,ucap Wanimbo.
Wanimbo berpesan kepada Kapolda dan Pandam Papua dan Papua, jangan melakukan arogan atau penangkapan dengan tidak berdasarkan pada aturan yang berlaku di Negara ini. Dan segera bebaskan semua tahanan politik yang berada diseluruh teritori west Papua.
Kata dia lagi, jangan sewenang-wenang menangkap orang Papua seperti Babi liar yang harus dikejar-kejar diatas Negerinya. Itu pesan KNPB kepada POLDA dan PANDAM Papua dan Papua Barat.
Aktivitas seluruh anggota Komite Nasional Papua Barat (KNPB) wilayah Mnukwar dalam memperingati hari aneksasi 1 Mei 1963 dan hari ini 1 Mei 2017 digelar dalam bentuk jumpah pers bersama untuk menolak tegas 1963 sebagai hari bermulanya pemusnahan etnis (genosida) di Papua. Kegiatan jumpah pers yang telah digelar siang tadi telah berjalan kondusif.
Liputor : Petrus Yatipai