Jakarta, Info Breaking News - Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan terus memikirkan bagaimana membuat format perayaan May Day dengan aktivitas yang lebih produktif, berdaya guna, dan memiliki daya tarik.
"Publik mengesankan May Day selalu diwarnai aksi demo dari kalangan buruh. Publik sering berpikir, kalau ada aksi demo itu jalanan macet, rusuh, dan kesan seram lainnya. Nah, kita mendorong agar May Day diisi dengan kegiatan yang lebih produktif dan mendatang manfaat yang lebih baik buat para buruh," kata Menteri Ketenagakerjaan RI Muhammad Hanif Dhakiri saat peringatan hari buruh internasional 2017 dengan tema May Day is a Happy Day di eks Driving Range Golf Senayan, Senin (1/5).
Menurut Hanif, saat ini sebaiknya elemen buruh juga harus ikut menekankan pentingnya kegiatan yang lebih ke arah aktivitas kreatif dan inovatif. Sehingga, kesan negatif dapat hilang dari pikiran masyarakat.
Hanif mencontohkan, kegiatan dimaksud bisa berupa kegiatan yang bernilai jual pariwisata, menyenangkan, dan memiliki daya tarik. Sehingga ketika kegiatan itu digelar, masyarakat akan datang berbondong-bondong untuk menyaksikan, karena memang kemasannya menarik.
"Dulu, setiap peringatan HUT RI diisi dengan karnaval, kegiatan yang positif dan kreatif. Masyarakat jadi datang ingin menyaksikan. Jika situasi dan kondisinya sudah seperti itu, kemasannya menarik, masyarakat hadir di sana. Buruh bisa menyampaikan kampanye isu-isu yang ingin disampaikannya," ucapnya.
Sebaliknya, kalau formatnya masih demo-demo, masyakat justru menjauh dan buruh hanya berorasi untuk dirinya sendiri saja. Padahal, esensi aksi demo juga harus aspiratif untuk menarik perhatian publik. Akhirnya, tujuan utamanya menarik simpati masyarakat tidak tersampaikan. Malah, yang didapat adalah antipati.
Pada peringatan May Day kali ini, Kemnaker bekerja sama dengan Serikat Pekerja/Buruh, dan sejumlah perusahaan menggelar panggung hiburan, yang diisi oleh festival band dari kalangan buruh, dan grup band lainnya.
Sebelumnya, digelar poco-poco, pelepasan burung, balon, dan aneka bazar dari sejumlah perusahaan. Melalui panggung hiburan, ribuan buruh yang datang dari berbagai wilayah di Jabodetabek berjoget bersama.
Di tempat yang sama, Presiden KSBSI Mudhofir mengucapkan terima kasih kepada Menaker yang telah membuka pintu dialog bersama serikat pekerja/buruh.*** Any Christmiaty.