Distan Programkan Sapi Induk Wajib Bunting


Lombok Tengah, sasambonews.com- Kabupaten Lombok Tengah ditetapkan sebagai salah satu sentra pengembangan ternak sapi di Nusa Tenggara Barat. Latar Belakang penetapan tersebut berdasarkan berbagai alasan pendukung seperti alasan geografis, sumber daya alam, daya dukung lahan sebagai sumber hijuan pakan ternak, sumber daya manusia khususnya peternak, sumber daya ternaknya sendiri dan infrastruktur serta dukungan lembaga pemerintah. Daya dukung yang lainnya juga berupa kandang kompleks, dimana sebagian besar peternak yang ada di Kabupaten Lombok Tengah menerapkan pola budidaya ternak semi intensif/kandang kompleks. Keuntungan dari penerapan pola semi intensif yakni peternak dapat lebih mudah mengontrol ternaknya baik itu kesehatan maupun reproduksinya. Untuk mendukung pengembangan peternakan di Kabupaten Lombok Tengah, Pemerintah pusat melalui kementerian pertanian juga menetapkan Kabupaten Lombok Tengah sebagai wilayah sumber sapi bali. emikian dikatakan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah L.Iskandar SP di Praya Kamis.

Menurutnya, Perkembangan ternak sapi di Kabupaten Lombok Tengah selama lima tahun terakhir menunjukkan trend pertambahan populasi yakni tahun 2012 sebesar 137.200 ekor, tahun 2013 sebesar 149.543 ekor, tahun 2014 sebesar 157.048 ekor, tahun 2015 sebesar 162.520 ekor dan tahun 2016 sebesar 164.921 ekor. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam mendukung peningkatan populasi sapi di Kabupaten Lombok Tengah yakni kegiatan UPSUS SIWAB (UPAYA KHUSUS SAPI INDUK WAJIB BUNTING) Tahun 2017. Target betina produktif yang harus di IB (Inseminasi Buatan) di Kabupaten Lombok Tengah sebesar 41.000 ekor dengan target sapi bunting sebesar 29.930 ekor. Dari target tersebut diharapkan terjadi penambahan populasi sebesar 29.930 ekor.

Berkembangnya sektor peternakan sapi di Kabupaten Lombok Tengah tidak terlepas juga dari peran serta pengusaha ternak/saudagar dalam mempromosikan keunggulan bibit/ternak yang ada di Kabupaten Lombok Tengah kepada pengusaha atau konsumen luar daerah melalui pengiriman ternak bibit antar pulau. Pengusaha – pengusaha tersebut diantaranya H. Saad/KT2M, H. Sabri, H. Bahar dan H. Zainal. Dengan adanya pengusaha – pengusaha tersebut diharapkan dapat membantu peternak dalam hal pemasaran ternak sapi unggul ke luar daerah.

Disamping pengembangan komoditi unggulan ternak sapi di Kabupaten Lombok Tengah, juga dikembangkan kawasan kampung unggas di Teruwai Kec. Pujut untuk memenuhi kebutuhan kuliner akibat berkembangnya sektor pariwisata. Selain itu, pemanfaatan limbah ternak sebagai sumber energy maupun pupuk menjadi berkah dan bernilai ekonomis bagi masyarakat dan kelompok tani. am

Subscribe to receive free email updates: