Penulis : Dimaz Akbar
Probolinggo,KraksaanOnline.com – Pencapaian peserta KB baru semua metode sampai dengan akhir bulan Juli 2017 sebanyak 17.479 peserta atau 33,03% dari PPM (target) sebesar 52.917 peserta. Artinya PR (Pekerjaan Rumah) Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Probolinggo masih cukup banyak karena hingga akhir Desember 2017 mendatang target harus tercapai 100%.
"Jadi kita memang masih harus kerja keras agar bisa mencapai sisa target 100% yang harus dipenuhi. Karena seharusnya pada bulan Juli 2017 kita sudah harus mencapai 50% dari target untuk semua metode kontrasepsi. Tetapi ternyata baru mampu mencapai 33,03% dari target, "kata Kepala DPPKB Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto melalui Kepala Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan Herman Hidayat, Minggu (3/9/2017).
Meskipun secara keseluruhan metode kontrasepsi tidak mencapai 50% dari target jelas Herman, namun pada alat kontrasepsi tertentu sudah melampaui 50% seperti MOW sebesar 58,85% atau 153 peserta dari target dan metode suntik tercapai 64,74% atau 11.008 peserta dari target.
"Oleh karena itu kita harus menggenjot capaian dengan sisa waktu hanya 4 (empat) bulan. Karena siswa waktu 4 bulan itu sangatlah berat," jelasnya.
Menurut Herman, ada beberapa kendala yang menjadi pemicu masih minimnya capaian peserta KB baru. Terutama yang berkaitan dengan hari libur bulan puasa dan hari raya Idul Fitri yang berdampak dengan tidak adanya pelayanan. Serta banyaknya momentum kegiatan lain seperti Hari Keluarga Nasional (Harganas) dan menyemarakkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 Kemerdekaan RI.
"Artinya, banyaknya hari libur dan momentum kegiatan tersebut mengurangi waktu untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Disamping kendala yang kaitannya dengan dukungan obat-obatan, khususnya pelayanan untuk alat kontrasepsi implant yang tidak lengkap seperti tahun lalu, "terangnya.
Herman menerangkan, ada salah satu obat yang tidak masuk dalam paket layanan implant sehingga DPPKB Kabupaten Probolinggo harus mencari solusi supaya pelayanan implant ada. "Kalau tidak ada obat maka tidak bisa dilayani, "tegasnya.
Demi meningkatkan capaian peserta KB baru terang Herman, DPPKB berencana ingin menambah jadwal pelayanan di puskesmas maupun luar puskesmas. Pasalnya animo masyarakat sangat bagus karena sudah diberikan konseling." Selama ini petugas KB juga disibukkan dengan membuat persiapan data dan profil pembentukan Kampung KB, "tambahnya.
Herman menambahkan sementara ini petugas KB di lapangan masih belum ada tambahan dan keterbatasan SDM yang dimiliki petugas. Disamping banyaknya petugas yang pensiun. "Saya mengharapkan pelayanan dengan sisa waktu 4 bulan bisa mencapai target prosentase 100% dari target yang sudah ditentukan, "pungkasnya. (maz)