Tragedi Berdarah Darah Catalunya

Catalunya, Info Breaking News Pejabat Catalunya menyatakan setidaknya 337 orang terluka saat polisi dengan kekuatan penuh mencoba mencegah pemungutan suara dalam referendum kemerdekaan Catalunya, Minggu 1 Oktober 2017.

Pemerintah Daerah dan Dinas Kesehatan Catalunya mengatakan jumlah tersebut telah mengunjungi rumah sakit atau pusat kesehatan.


Penggunaan kekerasan yang tidak dapat dibenarkan oleh negara Spanyol tidak akan menghentikan kehendak orang-orang Catalunya," kata Pemimpin katalan Carles Puigdemont seperti dilansir dari BBC.

Secara terpisah, Kementerian Dalam Negeri Spanyol mengatakan 11 petugas polisi terluka. Polisi nasional dan Guardia Civil yakni sebuah pasukan paramiliter yang bertugas dengan tugas polisi dikirim ke Catalunya dalam jumlah besar untuk mencegah pemungutan suara berlangsung.

Pemerintah Spanyol telah berjanji untuk menghentikan pemungutan suara yang dinilai ilegal oleh pengadilan konstitusional negara tersebut.

Petugas kepolisian mencegah orang untuk memilih, dan mengambil surat suara dan kotak di tempat pemungutan suara.

Di Ibu Kota regional Barcelona, polisi menggunakan pentungan dan menembakkan peluru karet saat demonstrasi pro-referendum.

Wakil Perdana Menteri Spanyol Soraya Saenz de Santamaria mengatakan bahwa polisi telah bertindak dengan profesionalisme dan secara proporsional.

Sementara Menteri Dalam Negeri Spanyol Juan Ignacio Zoido menyalahkan Puigdemont atas apa yang dia sebut kejadian tidak masuk akal.*** Novie Koesdarman.

Subscribe to receive free email updates: