Penulis :Hendra
Sabtu 23 Desember 2017
Probolinggo,KraksaanOnline.com - Kategori Down River Race (DRR) pungkasi pelaksanaan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Arung Jeram R4 Jawa Timur tahun 2017 yang digelar Pengurus Kabupaten (Pengkab) Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Probolinggo di Sungai Pekalen, Songa Adventure Desa Condong Kecamatan Gading, Jumat (22/12/2017).
Salah satu kategori bergengsi dalam Kejurnas Arung Jeram ke-14 kali ini diikuti sedikitnya 22 tim dari 12 provinsi di Indonesia yang terdiri dari atlit putra dan putri. Selain kecepatan, Kategori DRR ini menuntut endurance dan kekompakan tim dalam meraih waktu terbaik dalam pengarungan 10 kilometer.
Ketua Panitia, Imam Santoso menjelaskan bahwa DRR merupakan salah satu kategori yang paling seru dan menarik untuk ditonton. Menurutnya jarak 10 km yang jika untuk pengarungan wisata, normalnya membutuhkan waktu 2 jam pengarungan.
"Dalam kategori ini para atlit harus memacu sekencang mungkin perahu karetnya sejak awal start sampai ke titik finish, tapi untuk atlit standar waktunya adalah 15 menit saja," jelas Imam Santoso.
Lebih lanjut Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) FAJI Jawa Timur ini mengungkapkan bahwa DRR kali ini tidak akan mudah bagi keseluruhan atlit. Selain level air sedang bertambah, Sungai Pekalen memiliki karakter bebatuan yang letaknya cukup berdekatan dengan arus sungai yang liar sehingga memiliki grade 3+ untuk tingkat kesulitan dalam olahraga arung jeram.
Di level ini banyak terdapat jeram yang diiringi gelombang-gelombang yang tidak terduga dengan variasi kelokan yang cukup tajam.
"Sedikitnya 20 jeram yang akan menyambut mereka, diantaranya yang terkenal adalah jeram Godbless, jeram Marlboro serta jeram Rengganis dan jeram Goodbye. Dibutuhkan manuver cepat dan tepat untuk melewati rintangan tersebut," jelasnya penuh semangat.
Hal ini dibenarkan oleh Amelia Yunita, salah satu atlit perempuan asal DKI Jakarta yang baru pertama menjajal liarnya jeram Sungai Pekalen. Meski pengalaman timnya sudah melalang buana, termasuk pernah mewakili Indonesia dalam kejuaraan dunia di Jepang Oktober yang lalu, namun pihaknya mengakui keganasan jeram di sungai Pekalen ini.
"Beberapa jeram cukup menyulitkan kami, bahkan ada satu jeram yang hampir saja menumbangkan kami. Yaitu jeram Marlboro, syukurlah kami masih bisa kuasai perahu, " ungkap ketua tim Indonesia Master Women ini.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Lia Marliana Tim Rafting Junior Women dari Garut Jawa Barat. Selain jeram yang beragam, adanya spot hole di sungai Pekalen juga sempat menghambat laju perahu dan nyaris membalikkan perahu dan seluruh timnya.
"Kita sempat nyangkut dan tersedot hole, dengan kekompakan dan terus mendayung dengan kuat akhirnya kita bisa keluar dari pusaran air itu. Perahu kita juga sempat mlipir karena menabrak batu, Alhamdulillah kami berhasil menempuh waktu 15.02 ," tandas belia kelas 3 SMA itu.
Tak lama setelah pelaksanaan kategori terakhir tersebut, juri pun mengumumkan hasil akumulasi skor pada keseluruhan kategori dalam Kejurnas Arung Jeram R4 yang dilaksanakan sejak Selasa hingga Jumat (19-22/12/2017) ini.
DKI Jakarta keluar sebagai juara umum dalam kelas Open Men dan Open Women dengan total skor 958 dan 964. Untuk kelas Junior Men dimenangkan oleh tim Kalimantan Timur dengan total skor 976. Sedangkan untuk juara umum kelas Junior Women diraih oleh tim Jawa Barat dengan perolehan skor 1000. Sementara untuk kelas Youth Men, tim Jawa Barat juga berhasil keluar sebagai juara umum dengan skor nilai 1000. (dra)