Ilustrasi |
Kapolres Kepulauan Aru, Adolf Bormasa, di Ambon, Jumat (22/12/2017) membenarkan, dua penumpang berjenis kelamin pria itu belum ditemukan.
"Saya tidak menghafal identitasnya, pastinya dua pria yang belum ditemukan," ujarnya.
Dia mengakui, pencarian terhadap dua penumpang itu telah dihentikan, namun kapal yang melintasi lokasi tenggelam KM. Camar Laut03 itu diimbau untuk berkoordinasi dengan stasiun radio di pantai terdeakat, bila melihat ada tanda-tanda keberadaan dua penumpang tersebut.
"Sekiranya menemukan keduanya dalam bentuk apapun hendaknya nakhkoda dan anak buah kapal (ABK) yang melihatnya diimbau mengevakuasi ke daratan terdekat maupun menyampaikannya ke stasiun radio pantai," kata Kapolres.
Dia mengakui, saat KM.Camar Laut03 tenggelam saat itu kondisi laut di Kepulauan Aru yang letak geografisnya dekat dengan Australia relatif baik.
"Kasihan karena penumpang itu adalah para pekerja yang hendaknya membangun tower program Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) di Kepulauan Aru," tandas Kapolres.
KM. Camar Laut 03 berangkat dari pelabuhan Yos Sudarso, Dobo , ibu kota kabupaten Kepulauan Aru tujuan Desa Lorang dengan mengangkut 19 penumpang dan tujuh ABK.
Para penumpang merupakan karyawan atau pekerja yang akan memasang tower Telkomsel di desa Lorang, Manjau, Alagadang dan Irloi.
KM. Camat Laut03 dinahkodai Anhar Jefrain berangkat dari pelabuhan Dobo pada Sabtu (25/11) malam dan Minggu dinihari, tiba di sekitar perairan Batu Bendera, sungai Baraka, Kepulauan Aru.
Kapal tiba-tiba miring ke kanan dan perlahan-lahan tenggelam. ABK dan para penumpang menyelamatkan diri dengan melompat ke laut untuk berenang menuju ke daratan yang jaraknya sekitar 50 meter.
Menurut penuturan ABK yang selamat, cuaca saat itu sangat bersahabat dan kondisi laut masih teduh, tetapi kapal tiba-tiba miring ke kanan dan akhirnya terbalik dan tengelam di sekitar lokasi Batu Bendera dekat desa Lorang.
from Berita Maluku Online http://ift.tt/2BPZ89N
via IFTTT