TNI-POLRI Membaur Bersama Warga Bangun Rumah Mbah Mai Jaidin

Penulis : Dimaz Akbar
Kamis 30 November 2017

Probolinggo,kraksaanonline.com -Puluhan warga Desa Taman Kecamatan Paiton bersama TNI/Polri, Pemerintah Kecamatan Paiton, Pemerintah Desa Taman, PKK, Dharma Wanita Persatuan dan Kader Posyandu bergotong royong membangunkan rumah baru ukuran 4x7 meter untuk ditempati nenek sebatangkara Mbah Mai Jaidin (92 th) di Dusun Astah RT 11 RW 3 Desa Taman Kecamatan Paiton, Rabu (29/11/2017).

Kegiatan yang dimulai pukul 07.00 pagi tersebut merupakan bentuk simpati warga, karena rumah yang ditinggali oleh Mbah Mai Jaidin sudah sangat tidak layak untuk ditempati dan sudah hampir roboh. Puluhan warga bersama TNI/Polri ini dengan semangat memperbaiki rumah tersebut.

Secara sukarela warga berbaur dengan TNI/Polri mengumpulkan bahan-bahan yang masih bisa digunakan. Sementara yang tidak bisa digunakan langsung dibuang. Pembangunan secara total ini dimulai dengan membuat pondasi rumah. Sementara rumah lama yang terbuat dari seng dan anyaman bambu (gedek) langsung dipindah.

"Bangunan lama memang kami pindah dulu karena ini adalah membangun total. Kayu-kayu yang masih bisa dipakai kita pisahkan, termasuk gentengnya. Sehingga bisa efisiensi bahan dan biaya," kata Camat Paiton M. Yasin.

Selama ini, Mbah Mai Jaidin tinggal di rumah berukuran 4×7 meter tersebut seorang diri. Meskipun kondisinya sudah sangat tidak layak, tetapi rumah tersebut digunakan untuk berlindung dari panasnya terik matahari dan berteduh jika musim penghujan tiba.

"Kami bukan membiarkan rumah Mbah Mai Jaidin ini seperti ini. Mulai dari awal kami sudah mengajukan untuk ikut program RTLH baik dari Pemerintah Daerah, Kodim 0820 Probolinggo maupun pemerintah desa. Hanya saja akhirnya tidak jadi karena terkendala hak milik lahan. Baru kali ini akhirnya bisa terealisasi setelah pihak keluarga duduk bersama dengan Forkopimka Paiton dan Pemerintah Desa Taman," jelas Yasin.

Menurut Yasin, kegiatan kerja bhakti membangunkan rumah untuk Mbah Mai Jaidin ini terjadi karena adanya kemauan dari semua masyarakat untuk membantu sesama. Ke depan harapannya masyarakat pro aktif dalam memberikan informasi. Bahkan setiap apel hari Senin, pihaknya juga sudah berpesan kepada perangkat untuk mendata rumah warganya yang tidak layak huni.

"Saya memberikan apresiasi atas semangat masyarakat dalam membantu membangun rumah Mbah Mai Jaidin. Masyarakat mulai dari perangkat, PKK, Dharma Wanita dan kader posyandu sangat kompak. Kebersamaan dan kekompakan ini harus terus dijaga dengan baik," tegasnya.

Ke depan Yasin meminta kepada semua elemen masyarakat untuk ikut memberikan informasi tentang keberadaan rumah tidak layak huni sehingga bisa segera ditangani bersama-sama. "Harapan ke depan rumah yang tidak layak huni ini harus ditangani oleh Pemerintah Desa melalui Dana Desa (DD) atau Alokasi Dana Desa (ADD), agar persoalan rumah tidak layak huni ini bisa segera teratasi bersama-sama,"  pungkasnya.

Sementara Danramil Paiton Kapten Inf. Matali mengungkapkan bahwa keterlibatan anggotanya ini merupakan salah satu bentuk kepedulian TNI dalam membantu masyarakat yang tidak mampu dan menempati Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).

"Kita hanya menyiapkan tenaga. Untuk pembiayaan ini murni swadaya hasil koordinasi dari Forkopimka Paiton dan Pemerintah Desa Taman. Dimana kami terlebih dahulu melakukan pengecekan kepada masyarakat yang benar-benar miskin untuk mengentaskan kemiskinan. Kita fungsikan tupoksi TNI sebagai dengan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2004 Tentang TNI," katanya.

Sedangkan Kepala Desa Taman M. Badrus Shaleh mengatakan Mbah Mai Jaidin ini hidup sebatang kara. Karena dari perkawinannya dia tidak dikarunia anak. "Mbah Mai Jaidin ini berasal dari luar desa dan kesini ikut suaminya. Setelah suaminya meninggal dunia, dia tinggal disini menempati lahan milik dari keluarga suaminya. Awalnya tidak boleh, tapi berkat negosiasi akhirnya pihak keluarga memperbolehkan lahannya dibangun rumah untuk ditempati Mbah Mai Jaidin,"  terangnya.

Lebih lanjut Badrus sangat mengapresiasi kekompakan yang ditunjukkan oleh warganya dalam membantu proses pembangunan rumah Mbah Mai Jaidin. "Ini merupakan implementasi dari semangat pelestarian budaya gotong royong yang sudah hampir punah di tengah-tengah masyarakat. Harapan ke depan, kekompakan ini juga bisa dilakukan di segala bidang. Sehingga proses pembangunan di desa dapat berjalan dengan baik," pungkasnya. (maz)

//

Subscribe to receive free email updates: