KRAKSAANONLINE.COM – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Probolinggo bersama tim Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan bakti sosial (baksos) Pelayanan KB MOP (Metoda Operasi Pria) dan MOW (Metoda Operasi Wanita) masal di Rumah Sakit Umum Daerah Waluyo Djati Kraksaan, Minggu (29/04/2018) pagi.
BACA :
Pemkab Siapkan Baksos Pelayanan KB MOP Dan MOW
Selain bekerjasama dengan RSUD Waluyo Djati, PMI dan beberapa OPD terkait lainnya, baksos dalam rangka memperingati Hari jadi kabupaten Probolinggo (Harjakapro) ke 272 ini juga bersinergi dengan program KB dan Kesehatan Komando Distrik Militer (Kodim) 0820 Probolinggo.
Sejak awal pelaksanaannya pada pukul 07.00 WIB, pelayanan Kontrasepsi mantap (kontap) MOP dan MOW ini berjalan lancar, aman dan profesional. Banyaknya personil yang terlibat dalam baksos ini turut membantu lancarnya mobilisasi akseptor dalam alur pelayanan.
Kepala Dinas DPPKB Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto sangat mengapresiasi semangat dan kinerja seluruh tim yang terlibat dalam baksos tersebut. "Terimakasih atas kerjasama seluruh pihak yang telah membantu sesuai dengan tupoksinya sehingga secara umum seluruh proses pelayanan berjalan lancar dan aman. Mulai dari pengiriman akseptor, pendaftaran, pemeriksaan awal dan persiapan operasi, sampai dengan pasca operasi dan mobilisasi akseptor menuju ruang pulih sadar," ungkap Anang.
Anang menjelaskan bahwa metode operasi yang dilakukan oleh tim dokter BPPKB Provinsi Jawa Timur bukan metode anastasi umum melainkan operasi caesar ringan. Jadi waktu yang dibutuhkan akseptor untuk pulih sadar pasca operasi tidak terlalu lama yakni sekitar 15-30 menit tergantung kondisi akseptor. "Selama waktu pulih sadar itu mereka selalu di pantau oleh tim dokter dan petugas medis lainnya yang berjaga si ruang pulih sadar," jelasnya
Lebih lanjut Anang mengemukakan, pasca baksos MOW/MOP ini pihaknya tengah menyiapkan langkah selanjutnya untuk memfollow up kondisi akseptor pasca operasi. Langkah ini adalah untuk menjamin kondisi kesehatan akseptor agar segera pulih dan hasil operasi sesuai sesuai dengan harapan. "Petugas kami akan mengunjungi masing-masing rumah akseptor untuk melihat perkembanganya sesudah operasi," tandasnya.
Sementara menurut keterangan Sugianto, Kepala Humas RSUD Waluyo Djati Kraksaan bahwa jumlah akseptor yang dilayani sudah sesuai target yang ditentukan. Minimal 150 akseptor MOW yang harus terlayani dalam baksos tersebut.
"Total keseluruhan yang kami layani hari ini adalah sebanyak 160 akseptor dengan rincian akseptor MOW sebanyak 151 orang dan akseptor MOP sebanyak 9 orang," jelas Sugianto.
Sugianto menambahkan, sampai H-1 pelaksanaan baksos sebenarnya jumlah pendaftar mencapai 179 akseptor. Namun karena adanya hal-hal yang tidak bisa dihindarkan, maka 19 orang tersebut menggagalkan rencananya.
"Hal ini sudah kami prediksi sebelumnya yaitu ketidak hadiran sebanyak 10%. Tapi alhamdulillah semua yang hadir bisa kita layani dengan baik, bahkan akseptor MOP yang sebelumnya terdata 7 orang naik menjadi 9 orang," pungkasnya.
Sukanah (43) warga desa Jangkang Kecamatan Tiris, adalah salah satu akseptor KB suntik yang hari ini berencana untuk menggunakan MOW. Ibu 4 anak ini mengatakan bahwa sebelumnya adalah akseptor KB suntik, karena memiliki riwayat tekanan darah tinggi dan usia yang sudah cukup tua ia disarankan untuk ikut MOW.
"InsyaAllah saya dan suami sudah siap dan mantap ikut MOW, mengingat usia saya kalau hamil lagi resikonya tinggi," kata Sukanah, tersenyum. (hendra)