Lombok Tengah, sasambonews.com- Seperti pepatah mengatakan buah jatuh takkan jauh dari pohonnya. Darah Karateka dari Bapaknya mengalir kedirinya. Meski masih bocah namun prestasi dibidang olahraga keras ini tidak diragukan lagi. Dia adalah Raehat Putrapradana putra sulung dari Sapriadi asal Tratak Kecamatan Batukliang Utara.
Raehat yang kini duduk di bangku sekolah kelas 4 SDN 1 Tratak Kecamatan Batukliang Utara ini memang menularkan bakat orang tuanya yang juga sebagai atlet Karateka Lombok Tengah. Berbagai prestasi sudah ditorehkan bocah berusia 10 tahun itu diantaranya juara I Karate antar gugus dan juara 1 lomba antar pelajar SD Karate Inkanas Forki Kabupaten Lombok Tengah dan berbagai prestasi lainnya.
Raehat Putradana mengaku dirinya sudah mengenal olah raga ini sejak dirinya dibangku sekolah dasar kelas 1. Sama dengan adiknya Teguh Prawiranegara yang sudah diajarkan ilmu bela diri Karate oleh ayahnya sejak dibangku Taman Kanak Kanak. Kini Teguh yang baru berusia 6 tahun dan duduk di bangku kelas 1 SD itu sudah cukup mahir menguasai ilmu bela diri Karate.
Bagi Raehat olah raga Karate merupakan olahraga keras yang mengandalkan ketangkasan dan kekuatan fisik namun dirinya tidak mempersoalkan sebab baginya olah raga apapun akan memiliki resiko. "Walaupun olah raga keras namun saya didukung oleh orang tua saya" kata Raehat disela apel hari Pendidikan di lapangan Desa AIk Bukak Kecamatan Batukliang Utara belum lama ini.
Raehat sendiri pada saat apel hari pendidikan mempertontonkan kebolehannya bersama dengan karateka cilik lainnya dengan jurus jurus yang memukau penonton.
Sapriadi orang tua raehat mengatakan anaknya memiliki bakat sejak masih kecil. Dirinya sudah memperkenalkan olah raga itu sejak masih duduk di taman kanak kanak. Meski Karate merupakan olah raga keras namun dirinya tidak khawatir sebab dia sendiri sangat suka dengan olah raga itu. Olah raga Karate selain memerlukan kekuatan fisik akan tetapi juga harus menguasai teknik teknik ilmu bela diri itu dengan sempurna. Yang terpenting dari olah raga ini adalah bagaimana menanamkan kepada anak anaknya mental yang kuat dan bertanggungjawab kepada dirinya sendiri dan juga kepada orang tuanya. "Yang terpenting adalah bagaimana dia bisa mandiri dan membela diri setiap ada masalah" jelasnya.
Raehat sendiri sejauh ini sudah mampu menguasai teknik ilmu bela diri Karate dengan baik. Hal itu dilihat dari keberhasilannya menjadi juara pada setiap event baik kecamatan maupun Kabupaten. Dia berharap anaknya itu akan mampu berbicara di level yang lebih tinggi baik di tingkat Provinsi maupun nasional meskipun diakuinya kejuaraan nasional seperti Event Nasional di Bali dan Semarang sudah diikutinya. Satu ambisinya yang masih belu tercapai adalah menjadi juara di level internasional. Untuk itu kedepan dirinya akan mengikuti Inkanas Open Turnamen Mikro Cup di Malaysia.
Kini yang harus terus dilakukan adalah bagaimana mengasah kemampuannya melalui latihan latihan dan juga mengikuti ajang serupa baik ditingkat Kecamatan ataupun Kabupaten sekaligus menambah pengalaman. Amril