KRAKSAANONLINE.COM - Petugas medis dan paramedis, pasien serta keluarga pasien yang sedang menjalani perawatan di RSUD Waluyo Jati Kraksaan berkesempatan mencoblos untuk menyalurkan aspirasinya melalui Tempat Pemungutan Suara (TPS) Khusus Kelurahan Kandangjati Kulon yang disediakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Probolinggo, Rabu (27/6/2018).
//
Untuk memberikan kesempatan mencoblos pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Probolinggo serta Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jawa Timur tahun 2018 ini, petugas KPU keliling rumah sakit menemui pasien dan keluarganya maupun karyawan/karyawati RSUD Waluyo Jati Kraksaan.
Namun tidak semua dapat menyalurkan hak suaranya. Pasalnya setelah dilakukan verifikasi oleh petugas KPU, ternyata pasien maupun keluarganya yang harusnya membawa form A5, malah yang dibawa form C6.
Titin, salah satu petugas NICU (Neonatal Intensive Care Unit) RSUD Waluyo Jati Kraksaan mengaku bahwa di ruang dirinya bertugas ada 3 (tiga) orang yang masuk dalam DPT (Daftar Pemilih Tetap). "Saya ikut mencoblos di ruangan karena kondisi tidak memungkinkan untuk meninggalkan ruangan. Karena ada bayi-bayi yang dirawat tidak bisa ditinggalkan dan membutuhkan penjagaan yang intensif, " katanya.
//
Dalam TPS Khusus ini, petugas dari KPU membuat semacam TPS dadakan di rumah sakit itu. Selanjutnya petugas memanggil penghuni melalui pengeras suara untuk datang mencoblos. Namun ada juga petugas yang keliling kamar rumah sakit untuk memfasilitasi pasien. "Syaratnya cukup mambawa kartu untuk pencoblosan," jelas Titin.
Setelah menyalurkan aspirasi politiknya, Titin mengaku merasa senang karena bisa menyumbangkan satu suara. Hal itu sangat penting bagi keberlangsungan pemerintahan untuk 5 tahun ke depan.
Sementara Sekretaris RSUD Waluyo Jati Kraksaan dr Mansur mengaku pelayanan keliling rumah sakit untuk memberikan kesempatan mencoblos ini merupakan sebuah inovasi dan upaya yang sangat bagus dalam rangka memberikan kesempatan dalam menyampaikan aspirasinya untuk memilih pemimpin 5 (lima) tahun mendatang.
"Petugas TPS, saksi, petugas rumah sakit dan security memfasilitasi petugas kamar bersalin untuk mencoblos. Karena ada pasien yang sedang dalam proses persalinan, sehingga tidak bisa ditinggalkan, " ungkapnya.
Bidan Rani yang bertugas di ruang bersalin mengaku sangat terbantu karena bisa menggunakan hak pilihnya di ruang bersalin. "Tentunya sangat positif sekali, karena ada pasien yang sedang bersalin dan tidak bisa ditinggalkan," katanya.
Secara keseluruhan, ada sekitar 6 orang petugas yang mencoblos di dalam RSUD Waluyo Jati Kraksaan. Sementara sisanya sebanyak 27 orang langsung melakukan pencoblosan di TPS Kelurahan Kandangjati Kulon. Sebab dikhawatirkan mereka tidak nutut kalau harus menunggu petugas KPU keliling ruangan di RSUD Waluyo Jati Kraksaan. (Zidni Ilham)
BACA :