Biar Tidak Mengulangi Korupsi Lagi, Mendagri Boyong Para Gubernur ke KPK

Jakarta, Info Breaking News - Berawal dari banyaknya kepala daerah yang belakangan ini terus ditangkapi KPK karena kedapatan korupsi, membuat Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo memboyong delapan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur yang baru dilantik Presiden Jokowi ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Tjahjo mengatakan, pertemuan gubernur terpilih dengan pimpinan KPK merupakan dalam rangka meningkatkan pencegahan tindak kejahatan korupsi di daerah.
"Yang intinya membangun komunikasi dengan daerah dalam upaya optimalisasi pencegahan masalah korupsi," kata Tjahjo, di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (5/9).
Disamping itu, kata Tjahjo, KPK mengingatkan kepada seluruh gubernur sejumlah area yang rawan korupsi, seperti perencanaan anggaran, mekanisme jual beli barang dan jasa. Dalam kesempatan itu, KPK menyatakan siap untuk membantu daerah dalam melakukan pencegahan tindak pidana korupsi.
"Aplikasi-aplikasi yang ada KPK siap untuk memberikan materi dan fungsi pengawasan maupun diundang oleh teman-teman gubernur," terangnya.
Kata Tjahjo, hal ini sebagai solusi KPK yang sangat baik untuk mengatasi tindak kejahatan korupsi yang kerap terjadi di sejumlah daerah. Sehingga, para kepala daerah dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
"Saya yakin mereka punya komitmen semua untuk memberantas korupsi, saya kira sama-sama melihat berbagai kendala yang ada termasuk DPRD," tegasnya.
Gubernur dan Wakil Gubernur yang menghadiri pertemuan ini di antaranya, Ganjar Pranowo-Taj Yasin (Jawa Tengah), Nurdin Abdullah-Sudirman Sulaiman (Sulawesi Selatan), I Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Bali), Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Jawa Barat), Ali Mazi-Lukman Abunawas (Sulawesi Tenggara), dan Lukas Enembe-Klemen Tinal (Papua) serta Sutarmidji-Ria Norsan (Kalimantan Barat) dan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (Sumatera Utara).
Semoga para Gubernur baru ini didalam menjalankan tugasnya, tidak lagi menjadi penghuni sel tahanan KPK seperti sebelumnya yang tetap saja tau mau bersyukur atas karunia publik,karena smakin serakah dan matanya tetap hijo melihat godaan dana APBD yang Triliiyunan itu ya. *** Any Christmiaty.

Subscribe to receive free email updates: