BERITA MALUKU. Perusahan Listrik Negara (PLN) akan membangun Gardu Induk (GI) di Pulau Buru dengan kapasitas 70 KV 30 MVA, meliputi Kabupaten Buru dan Kabupaten Buru Selatan (Bursel) dengan panjang transmisi encapai 90.244,94 M (90,24 KM) dan jumlah tower 234 buah serta luas lahan tower 102,0 Ha.
Untuk Bursel, pembangunan GI dipusatkan di Namrole sebagai ibukota kabupaten dengan luas lahan kurang lebih 2 ha, jalur transmisi meliputi Desa Oki Lama, Desa Oki Baru, Desa Tikbary, Desa Leku, Desa Wali, Desa Namrole, dan desa Labuang.
Deputy Manager Of General Planning at PT. PLN (Persero) UIP Maluku, Bot Sosani pada acara Sosialisasi Dan Konsultasi Publik Untuk Penyusunan Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) Rencana Pembangunan Gardu Induk oleh PT. PLN (persero) Unit Induk pembangunan Maluku yang di gelar di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bursel, pekan kemarin mengatakan, ada tiga tujuan pembangunan GI Namrole dalam memenuhi kebutuhan konsumen.
"Ada tiga tujuan pembangunan GI Namrole ini yakni menyediakan dan memberikan suplay daya listrik bagi semua masyarakat baik kalangan industri maupun pemerintah Kabupaten Bursel, menginterkoneksikan pengembangan sistem Pulau Buru serta meningkatkan tingkat pelayanan dan keandalan pasokan energi listrik dan mengatasi devisit dan keandalan pasokan listrik serta meningkatkan rasio elektrifikasi," jelas Sosani.
Untuk Pembangunan GI yang direncanakan ini, jelasnya, merupakan salah satu program yang memiliki sasaran untuk percepatan pembangunan di Pulau Buru sehingga tugas pihak PLN untuk memberikan pelayanan listrik yang handal di Namrole dapat tercapai.
Dikatakan, selain berdampak positif untuk kesejahteraan masyarakat Bursel dan membantu mendongkrak proses pembangunan di Bursel, jelasnya, program listrik handal dengan membangun GI memiliki dampak negatif.
"Pembangunan ini otomatis akan berdampak bagi lingkungan, ada dampak positif dan dampak negatif. Kalau dampak positif sudah pasti untuk kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah, sedangkan untuk dampak negatif inilah yang perlu kami cari dan perlu kami identifikasi serta mencari solusinya," tuturnya.
Dikatakan bahwa, bagaimana menekan agar dampak negatif itu tidak terlalu berpengaruh besar bagi masyarakat bahkan sampai merugikan masyarakat khususnya bagi masyarakat yang terkena dampak pembangunan.
Mewakili PT.PLN, ia mengharapkan adanya sumbangsi pikiran dan saran dari masyarakat supaya dalam pembangunan nanti dapat diminimalisir dampak-dampak yang merugikan masyarakat.
"Kami membutuhkan saran dan masukan dari masyarakat agar pembangunan IG ini dapat berjalan dengan baik dan lancar tanpa ada hambatan sehingga sasaran dan tujuan mensejahterakan masyarakat di Bursel dapat tercapai," pintanya.
Kepala Bidang Amdal Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bursel, Rahmad Loilatu pada diskusi publik menyampaikan kepada setiap masyarakat yang nantinya mempunyai area atau lingkungan yang akan dibangun tower transmisi jaringan listrik dimintakan untuk dapat bekerja sama demi memperlancar proses pembangunan Tower transmisi yang diprakarsai oleh PT. PLN UIP Maluku.
Loilatu mengharapkan masyarakat dapat bergandeng tangan dan berkerja sama demi suksesnya pembangunan tower listrik tersebut.
"Bagi masyarakat dan pihak-pihak terkait mari kita bergandeng tangan, mari kita dukung pembangunan tower transmisi listrik ini sehingga kita dan anak cucu kita dapat menikmati penggunaan listrik handal itu di desa maupun di dusun-dusun dapat terpenuhi listriknya," jelasnya.
Hadir dalam kegiatan itu, Ketua Tim Studi AMDAL M. Rezki Bages, perwakilan dari dinas lingkungan Hidup Provinsi Maluku, Kapolsek Namrole AKP. Yamin Selayar, Pimpinan OKP-Ormas, pimpinan OPD di lingkup Pemda Bursl serta undangan lainnya. (AZMI)
Untuk Bursel, pembangunan GI dipusatkan di Namrole sebagai ibukota kabupaten dengan luas lahan kurang lebih 2 ha, jalur transmisi meliputi Desa Oki Lama, Desa Oki Baru, Desa Tikbary, Desa Leku, Desa Wali, Desa Namrole, dan desa Labuang.
Deputy Manager Of General Planning at PT. PLN (Persero) UIP Maluku, Bot Sosani pada acara Sosialisasi Dan Konsultasi Publik Untuk Penyusunan Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) Rencana Pembangunan Gardu Induk oleh PT. PLN (persero) Unit Induk pembangunan Maluku yang di gelar di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bursel, pekan kemarin mengatakan, ada tiga tujuan pembangunan GI Namrole dalam memenuhi kebutuhan konsumen.
"Ada tiga tujuan pembangunan GI Namrole ini yakni menyediakan dan memberikan suplay daya listrik bagi semua masyarakat baik kalangan industri maupun pemerintah Kabupaten Bursel, menginterkoneksikan pengembangan sistem Pulau Buru serta meningkatkan tingkat pelayanan dan keandalan pasokan energi listrik dan mengatasi devisit dan keandalan pasokan listrik serta meningkatkan rasio elektrifikasi," jelas Sosani.
Untuk Pembangunan GI yang direncanakan ini, jelasnya, merupakan salah satu program yang memiliki sasaran untuk percepatan pembangunan di Pulau Buru sehingga tugas pihak PLN untuk memberikan pelayanan listrik yang handal di Namrole dapat tercapai.
Dikatakan, selain berdampak positif untuk kesejahteraan masyarakat Bursel dan membantu mendongkrak proses pembangunan di Bursel, jelasnya, program listrik handal dengan membangun GI memiliki dampak negatif.
"Pembangunan ini otomatis akan berdampak bagi lingkungan, ada dampak positif dan dampak negatif. Kalau dampak positif sudah pasti untuk kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah, sedangkan untuk dampak negatif inilah yang perlu kami cari dan perlu kami identifikasi serta mencari solusinya," tuturnya.
Dikatakan bahwa, bagaimana menekan agar dampak negatif itu tidak terlalu berpengaruh besar bagi masyarakat bahkan sampai merugikan masyarakat khususnya bagi masyarakat yang terkena dampak pembangunan.
Mewakili PT.PLN, ia mengharapkan adanya sumbangsi pikiran dan saran dari masyarakat supaya dalam pembangunan nanti dapat diminimalisir dampak-dampak yang merugikan masyarakat.
"Kami membutuhkan saran dan masukan dari masyarakat agar pembangunan IG ini dapat berjalan dengan baik dan lancar tanpa ada hambatan sehingga sasaran dan tujuan mensejahterakan masyarakat di Bursel dapat tercapai," pintanya.
Kepala Bidang Amdal Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bursel, Rahmad Loilatu pada diskusi publik menyampaikan kepada setiap masyarakat yang nantinya mempunyai area atau lingkungan yang akan dibangun tower transmisi jaringan listrik dimintakan untuk dapat bekerja sama demi memperlancar proses pembangunan Tower transmisi yang diprakarsai oleh PT. PLN UIP Maluku.
Loilatu mengharapkan masyarakat dapat bergandeng tangan dan berkerja sama demi suksesnya pembangunan tower listrik tersebut.
"Bagi masyarakat dan pihak-pihak terkait mari kita bergandeng tangan, mari kita dukung pembangunan tower transmisi listrik ini sehingga kita dan anak cucu kita dapat menikmati penggunaan listrik handal itu di desa maupun di dusun-dusun dapat terpenuhi listriknya," jelasnya.
Hadir dalam kegiatan itu, Ketua Tim Studi AMDAL M. Rezki Bages, perwakilan dari dinas lingkungan Hidup Provinsi Maluku, Kapolsek Namrole AKP. Yamin Selayar, Pimpinan OKP-Ormas, pimpinan OPD di lingkup Pemda Bursl serta undangan lainnya. (AZMI)
from Berita Maluku Online https://ift.tt/2PzVVkt
via IFTTT