Watimpres Khusus Narkoba Mayjend TNI Putu Buana Kunjungi SEntra Narkoba Diberbagai Daerah

Pekanbaru, Info Breaking News  - Prihatin dengan maraknya penyalahguna narkoba dinegeri Melayu ini, Presdien Joko Widodo sengaja mengutus anggota dewan pertimbangan Presiden (Watimpres) yang secara khusus menangani persoalan narkoba.. Mereka ditugaskan Presiden untuk melakukan penelusuran terhadap masalah narkoba dengan mengunjungi daerah-daerah di Tanah Air. 
Dan untuk tugas khusus itu, hari ini, Selasa, 25 September 2018 tim ini berada di Riau untuk mencari akar masalah tersebut.
Ketua Tim Penanganan Narkoba, Watimpres RI, Mayjen TNI Putu Buana mengatakan, masalah narkoba menjadi serius setelah menelan korban banyak kalangan. Seperti anak-anak, pejabat, anggota DPR bahkan sampai aparat penegak hukum terlibat dalam masalah narkoba, baik sebagai pengkonsumsi maupun peredaran zat berbahaya tersebut.
"Semua karena narkoba," katanya dalam pertenuan di Ruang Melati lantai 3 kantor Gubernur Riau, Selasa, 25 September 2018 di Pekanbaru.
Dia menjelaskan menurut data dari Badan Narkotika Nasional (BNN), setidaknya ada 50 orang mati setiap harinya karena narkoba. Masalah ini kemudian menjadi lebih serius karena penyebarannya begitu masif bahkan menyentuh ke lapisan masyarakat terkecil sekalipun.
"Setiap daerah yang kami datangi mengklaim sudah melakukan upaya optimal dalam penanganan masalah narkoba. Sementara data lain menunjukkan kalau ancaman narkoba malah semakin membahayakan. Ini aneh. Apa masalahnya? Di mana masalahnya mengapa penyebaran karkoba ke masyarakat sangat sulit disetop," sambungnya.
Tim Watimpres yang diutus Presiden Joko Widodo mengemban tugas untuk melaksanakan kajian tentang masalah narkoba. Salah satu daerah menjadi objek kajian adalah Riau.
"Makanya kami datang ke Riau," kata dia.
Bahaya narkoba dewasa ini sangat mengkhawatirkan karena sudah merambah pada setiap generasi dan bukan hanya terjadi di Riau, tapi juga terdapat dibanyak daerah lain di Indonesia.
"Kami dari tim ini nanti, akan melaporkan hasil kajian kami ke Presiden. Makanya saat ini kami akan mendengar semua keluhan dan masukan. Baru setelah itu akan kami diskusikan, kemudian rekomendasinya akan disampaikan ke Pak Presiden," tambahnya. *** Idayanti.

Subscribe to receive free email updates: