Melebihi Binatang, Janda Cantik Ini Diperkosa Bergiliran Setelah Jadi Mayat Lalu Dibakar



Empat dari lima orang pelaku pembunuhan dan pembakaran seorang wanita di kawasan Indralaya, Ogan Ilir yakni Feri (30), FB (16), Abdul Malik (22) dan DP (16) saat berada di RS Bhayangkara Palembang.
Ogan Ilir, Info Breaking News - Kejahatan semakin beringas dan melebihi prilaku binatang yang tak mengenal peradaban moral, teganya sudah menjadi mayat tapi tetap masih dicabuli secara keji. Syukurnya Aparat kepolisian berhasil dengan cepat
memecahkan misteri jasad perempuan yang hangus terbakar di atas kasur yang ditemukan di jalan Desa, sungai Rambutan SP II Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir (OI), pada Minggu (20/1/2019) lalu.
Korbannya benar Inah Antimurti (20). Aparat juga telah menangkap empat pelaku pembunuhan sadis itu.
Tim gabungan Satreskrim Polres OI, bersama Subdit III Jatanras Polda Sumsel dan Reskrim Polsek gelumbang melakukan penyidikan di Tempat kejadian Perkara (TKP) dan memeriksa saksi-saksi.
Kasus terkuak saat Polisi berhasil menemukan motor Honda Beat milik korban berplat BG 3262 KAI yang dititipkan kepada Andika (26) warga Dusun 1 Desa Talang Taling Kecamatan Gelumbang.
Dari penuturan Andika, motor tersebut dititipkan pelaku AS (DPO) dan Feri (30) pada hari minggu lalu.
Dari informasi tersebut Feri berhasil ditangkap pertama kali oleh pihak kepolisian.
Dirinya berperan mengikat korban, mengangkat mayat dan membuang mayat di TKP pembunuhan.
Dari sebuah kamar kontrakan di Desa Talang Taling Kecamatan Gelumbang.
Di tempat terpisah polisi juga berhasil menangkap pelaku lain atas nama FB (16).
Dirinya mendapat tugas untuk mengawasi sekitar lokasi tempat mengeksekusi korban serta, ikut membuang mayat korban.
"Saya hanya ikut memegang kakinya yang memperkosa Abdul Malik dengan AS. Kalau membuang ke TKP saya juga ikut," ujar FB saat ditemui di RS Bhayangkara Palembang, Rabu (23/1/2019).
Sementara tersangka Abdul Malik (22) Salah satu otak pembunuhan juga ditangkap oleh pihak kepolisian pada Rabu dini hari.
Dirinya sempat berusaha kabur dan melawan petugas saat akan ditangkap.
Dari pengakuannya dirinya berperan memegang korban saat diperkosa oleh tersangka AS.
"Iya, saya ikut memperkosa korban. Saya juga yang memegang ketika Asri pertama memperkosa."
Tersangka terakhir yang ditangkap yakni Y (16). Dirinya berperan membeli bahan bakar untuk membakar korban. Berperan membeli minyak.
"Aku yang beli minyak. Aku dak ikut ke buang mayat," ujarnya.
Sementara, pelaku terakhir yang merupakan otak pembunuhan berinisial AS hingga kini masih buron dan dalam pengejaran pihak kepolisian.
Adapun dari barang bukti yang ditemukan dari tempat kontrakan tersebut, ditemukan sendal milik korban, kayu balok yang digunakan untuk memukul korban, mobil Daihatsu Granmax BG 9207 NH dan motor Honda Beat BG 3279 UN.
Inah Antimurti sebelum dibunuh oleh para pelaku terlebih dahulu diperkosa. Abdul Malik (22) menuturkan bagaimana kasus tersebut bermula.
Dari pengakuannya, Inah pertama kali diperkosa Asri (AS) usai kelima pelaku memakai narkoba jenis sabu.
Motif pembunuhan berawal dari utang Rp 1,5 juta yang dimilik oleh korban kepada pelaku AS (DPO).
"Asri datang sekitar pukul 10 malam. Korban diperkosa oleh Asri. Karena memberontak semuanya membantu untuk memegangi dia (korban)," ujar Malik.
Saat diperkosa tersebut Inah beberapa kali memberontak dan berteriak hingga akhirnya Asri gelap mata memukulkan balok kayu ke kepala korban hingga tidak sadarkan diri.
Ketika korban dipastikan meninggal dunia, barulah Abdul Malik ikut memperkosa korban dalam keadaan sudah menjadi mayat.
"Iya, saya juga ikut memperkosa pak, setelah korban meninggal," ujarnya.
Kapolda Sumsel, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengapresiasi langkah Polres OI,Gelumbang dan Jatanras Subdit III Polda Sumsel yang cepat menangkap para pelaku meski minim informasi.
"Secara cepat tim gabungan dapat menangkap pelaku. Jenazah pelaku sudah tidak bisa dikenali karena hampir 100 persen terbakar," ungkap Kapolda.
"Dengan data dan pembuktian sekunder, dari cincin love milik korban, anting-anting, jam tangan serta gigi ditemukan kemiripan."
Saat ini jasad korban hanya tersisa abu dan tulang belulang. Dan sedang dalam pencocokan DNA.
"Dari pemeriksaan DNA saat ini terus dilakukan. Tetapi barang bukti sudah kami amankan, seperti pick up untuk mengangkat mayat, motor milik korban yang sudah dirubah plat dan warnanya, sendal, dan balok buat memukul kepala korban," ujarnya.
Tersangka lainnya berinisial FB (16) mengakui saat kejadian, pelaku AS lah yang pertama kali membunuh korban dengan memukul kepalanya dengan balok kayu.
"Asri yang pertama kali memukul saya liat dia dipukul dari jendela. Lalu mayatnya dimasukan ke dalam karung," ungkapnya.
Motif korban dibakar tidak lain untuk menghilangkan jejak para pelaku.
"Motifnya menghilangkan jejak, maka dibakar. Ini kasus keji. Sepandainya pelaku kejahatan, kalau polisinya jeli mampu mengungkapkan," jelas Kapolda. *** Wienda.

Subscribe to receive free email updates: