Kolam Pembenihan Ikan yang ditelantarkan |Foto: Haogo Zega |
Nias Utara,- Kolam Pembenihan Ikan Air Tawar yang dibangun oleh dinas perikanan pada tahun 2013 lalu, dengan anggaran ratusan juta rupiah di desa loloanaa kecamatan alasa hingga saat ini terlantar dan tidak pernah difungsikan.
Dari sejumlah informasi yang berhasil dihimpun wartanias.com baru-baru ini, masyarakat pernah menyurati bupati nias utara melalui dinas perikanan untuk meminta kolam pembenihan ikan air tawar yang ada didesa loloanaa tersebut difungsikan sehingga bermanfaat kepada masyarakat, Namun upaya mereka itu sia-sia dan tidak direspon dengan baik oleh pemerintah daerah.
"Agar dinas perikanan kabupaten nias utara segera memfungsikan kolam pembenihan ikan air tawar tersebut dengan menyediakan bibit ikan seperti yang telah terlaksana di Balai Benih Ikan Air Tawar (BBIAT) di desa ombolata kecamatan alasa, kami sebagai penghibah tanah merasa dirugikan apabila kolam pembenihan ikan air tawar tersebut tidak difungsikan karena tujuan sebelumnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan ikan air tawar," bunyi surat penghibah lahan yang disampaikan kepada bupati melalui dinas perikanan.
Sementara untuk diketahui, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada pembangunan kolam pembenihan ikan air tawar di desa loloanaa tahun 2013 itu adalah Sabar Jaya Telaumbanua yang sekarang menjabat sebagai kepala dinas perikanan kabupaten nias utara.
Ditempat terpisah, salah seorang aktivis anti korupsi di Nias Utara, Sudieli Zebua yang akhir-akhir ini barusan mengunjungi lokasi kolam pembenihan ikan air tawar tersebut di desa loloanaa kecamatan alasa, merasa prihatin dan kecewa atas sikap kepala dinas perikanan kabupaten nias utara yang tidak merespon dengan baik keluhan masyarakat, ditambah lagi beberapa aset daerah termasuk kolam tersebut yang tidak dapat difungsikan sebagaimana mestinya.
"Pak Sabar Jaya Telaumbanua sejak menjabat sebagai kepala dinas perikanan kabupaten nias utara, seharusnya masyarakat semakin merasakan kesejahteraan tapi yang terjadi sebaliknya. Beliau itu ahli dan spesifik di bidang perikanan seharusnya mampu membuat terobosan dan mengarahkan masyarakat untuk lebih kreatif dan mandiri khususnya pada pengelolaan perikanan, bukan mengabaikan seperti ini," ucap sudieli bernada kesal, rabu (5/6/2019).
Diakhir keterangannya, Sudieli Zebua berpesan kepada kepala dinas perikanan kabupaten nias utara, bahwa buat apa membuat MoU di luar daerah sementara yang sudah ada pun tidak dapat dikelola dengan baik.
Dikonfirmasi hal ini kepada kepala dinas perikanan kabupaten nias utara, Sabar jaya telaumbanua melalui telepon seluler namun tetap sibuk, meski demikian wartanias.com akan berupaya menemuinya setelah cuti bersama ini selesai. (Haogô Zega)