Kolam ikan yang mubazir di Nias utara | Foto: Haogo Zega |
Nias Utara,- Kolam yang sudah ada di Balai Benih Ikan Air Tawar (BBIAT) di desa Ombolata kecamatan Alasa belum menghasilkan apa-apa, namun dinas perikanan kabupaten nias utara terus menambah kucuran anggaran setiap tahun sehingga kelihatan sangat mubazir.
Di BBIAT ombolata alasa itu, kolam yang sudah ada pun masih belum menghasilkan apa-apa, namun dinas perikanan pada tahun 2018 yang lalu kembali mengucurkan anggaran sebesar Rp. 354.472.000 untuk pembangunan rehabilitasi kolam atau bak pengelolaan limbah di BBIAT tersebut.
"Sudah lima tahun lebih BBIAT ini sejak dibangun tidak pernah menghasilkan apa-apa, sebenarnya kalau betul-betul dikelola dengan baik BBIAT ini pasti bermanfaat bagi masyarakat utamanya di alasa, kolam-kolam ikan yang sudah ada pun masih belum difungsikan namun dinas perikanan sudah menambah kolam itu ditahun 2018 yang lalu dengan anggaran ratusan juta rupiah," tutur warga setempat, Raniziduhu Hulu di Ombolata alasa, kamis (6/6/2019).
Dia mencurigai, anggaran yang terus dikucurkan pemerintah daerah itu tidak sesuai dengan perencanaan, karena pada pembangunan rehabilitasi di BBIAT itu tahun 2018 yang lalu sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) adalah Sabar Jaya Telaumbanua yang juga sebagai kepala dinas perikanan.
"Kita masih belum tahu anggaran apa selain pembangunan rehabilitasi itu selama ini yang dikucurkan kadis perikanan, karena saya melihat ada beberapa orang selama ini setiap hari bekerja untuk membersihkan kolam-kolam itu, sementara hasilnya juga tidak ada," ucapnya.
Raniziduhu Hulu menambahkan pada awal pembangunan BBIAT ini dulu di ombolata alasa dengan tujuan untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, namun sekarang tidak seperti yang diharapkan itu, bahkan dia khawatir lama-lama BBIAT tersebut akan dijadikan sebagai lahan bisnis pribadi.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Nias Utara, Sabar Jaya Telaumbanua yang hendak dikonfirmasi melalui telepon seluler untuk memintai penjelasan tentang BBIAT yang terus menelan anggaran ratusan juta tersebut namun sedang sibuk, tidak dapat juga ditemui dikantornya di lotu karena sedang cuti bersama. (Haogô Zega)