Lombok Tengah, SN - Pemindahan pasar hewan yang terletak di Desa Batunyala Kecamatan Praya Tengah Sabtu 3/8 diwarnai kericuhan antara tim penertiban dengan pedagang. Hal itu terjadi akibat adanya mis informasi dari pedagang.
Pedagang menolak untuk pindah lantaran tidak ada informasi sebelumnya. Sementara pihak yang ikut rapat dalam hal ini Sekdes Batunyala tidak memberikan informasi yang utuh akibatnya pedagang dan petugas bersitegang terlebih lagi ada larangan untuk memasukkan sapi ke dalam pasar.
Pertemuan dengan Sekdes, Kadus dan tim |
Tampak Kepala Dinas Pertanian Ir.L.Iskandar memimpin penertiban tersebut dibantu Satpol PP dan Dinas Perhubungan serta aparat Kepolisian Sektor Praya Tengah. Hadir pula memantau Asisten II Sekda Ir. Nasrun.
Jalannya Penertiban
Sejak subuh tim penertiban sudah bergerak ke lokasi namun sayang pedagang ternak sudah lebih dahulu tiba di lokasi namun hanya pedagang Kambing saja sementara pedagang Sapi diperkirakan datang jam 12 ke atas sehingga aktivitas jual beli Kambing tak bisa dilarang.
Menjelang siang satu persatu mobil pengangkut hewan ternak sapi mulai memasuki pasar namun dihadang tim penertiban. Pihak pedagang meminta untuk diberikan berdagang untuk hari itu saja namun ditolak tim.
Tidak berapa lama Kadus Pekat Joni tiba ke lokasi dan mempertanyakan alasan kenapa tidak diberikan aktivitas jual beli di pasar tersebut sementara informasi yang diperolehnya masih diperbolehkan. "Saya dapat informasi dari Sekdes bahwa hari ini masih aman untuk aktivitas pasar, lalu kenapa dilarang" ungkapnya.
Joni kemudian bersitegang dengan Pol PP dan Perhubungan yang memicu pedagang lain ikut emosi. Joni meminta agar diberikan izin untuk hari Sabtu itu saja. "Berikan dahulu berjualan untuk hari ini saja sebelum nanti diputuskan oleh dewan setelah kami hearing ke dewan" pintanya sambil berteriak yang diikuti oleh para pedagang.
Suasana mulai memanas, tidak hanya pedagang Sapi yang berteriak minta diberikan izin, pedagang nasi yang sebagain besar ibu ibu dan berjualan di sekitar pasar juga ikut ikutan memprotes petugas. Merekapun mengarahkan pedagang sapi untuk masuk ke dalam pasar. "Bagaimana pedagang yang sudah datang ke sini kan rugi, biarkan saja masuk" teriak pedagang.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian terlibat pembicaraan hangat dengan para pedagang. Kadis tetap kukuh untuk pindah sesuai kesepakatan. "Saya memang tidak hadir rapat yang hadir Sekretaris saya dan ini sudah kita sepakati untuk tanggal 3 Agustus harus pindah, silahkan tanya pak Sekdes yang hadir saat itu" katanya.
Tidak berapa lama Sekdes Batunyala tiba dilokasi. Dia bersama dengan Kadis dan tim lainnya berbicara serius disaksikan pedagang.
Sekdes mengatakan dalam rapat bersama tim di Aula Dinas Pertanian terungkap bahwa rencana pemindahan pasar hewan ini sudah direncanakan sejak tahun 2015. Dia juga membenarkan jika hari ini aktivitas jual beli ditutup hanya saja dalam rapat juga terungkap bahwa Pasar Barabali belum siap. "Kan di Barabali belum siap termasuk juga lahan parkir" ungkapnya.
Kadis Pertanian menimpali bahwa pernyataan itu tidak benar. Fasilitas ditempat yang baru sudah lengkap segala fasilitasnya hanya memang lahan parkir. "Kalau lahan parkir bisa kita tata belakangan, yang penting masuk saja dahulu" jelasnya.
Pasar Barabali Kecamatan Batukliang yang semula beroperasi untuk pasar ternak hari Rabu saja namun sekarang dibuka juga pada hari Sabtu sehingga dalam seminggu dua kali.
Saat ini kata Kadis Pertanian pedagang sudah masuk ke Pasar Barabali sementara jumlah pedagang yang ditempat Batunyala lebih sedikit. "Pedagang sudah masuk ke Barabali lalu kenapa kita tetap bertahan" ungkapnya.
Setelah melalui perdebatan yang alot akhirnya Kepala Dinas sedikit melunak dan membiarkan pasar tetap beroperasi bagi yang ingin ke pasar Batunyala untuk hari itu saja. "Ok kita biarkan tetap beraktivitas bagi yang sudah kadung ke sini mamun yang mau ke Barabali jangan dilarang, namun hanya untuk hari ini saja, kedepan sudah tak boleh lagi" tegasnya.
Setelah mencapai kesepakatan, tim kemudian pulang. Am