Kualitas Pendidikan PISA 2018 Seouluh Besar Terbawah Dunia

Saat Anak sekolah belajar di sekolah
Jakarta, Info Breaking News - Survei Program for International Student Assessment (PISA) tahun 2018 baru saja dirilis. Survei PISA ini merupakan rujukan dalam menilai kualitas pendidikan di dunia.
Hasil laporan PISA 2018 ini baru saja dirilis pada Selasa (3/12/2019). Studi ini menilai 600.000 anak berusia 15 tahun dari 79 negara setiap tiga tahun sekali. Studi ini membandingkan kemampuan matematika, membaca, dan kinerja sains dari tiap anak.

Untuk kategori kemampuan membaca, Indonesia berada pada peringkat 6 dari bawah alias peringkat 74. Skor rata-rata Indonesia adalah 371, berada di bawah Panama yang memiliki skor rata-rata 377.

Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di bawah menteri anyarnya terus meningkatkan kualitas pendidikan. Menurutnya, tingkat membaca masih 30 persen, matematika baru 29 persen dan kemampuan sains baru 40 persen.
 
"Harus ada perubahan pada sistem pembelajaran kita dari berbasis kertas ke komputer. Tuntutan era revolusi industri 4.0 kita juga harus didukung dengan literasi membaca yang baik. Tanpa itu mustahil kita bisa menguasai Iptek (Ilmu pengetahuan dan teknologi)," jelasnya.
 
Ia menilai, rendahnya tingkat literasi di Indonesia dikarenakan banyak hal. Salah satunya adalah penggunaan teknologi yang kurang bijaksana.
 
Pemerintah menurutnya punya pekerjaan rumah untuk bisa menyadarkan masyarakat tentang melek teknologi yang baik.
 
Debby menyebut, tingkat literasi membaca sangat mempengaruhi tingkat perekonomian suatu negara. Namun hingga saat ini, ia menyebut Indonesia masih belum bisa menciptakan anak-anak yang kritis dan analitis. Padahal anggaran pendidikan besar, guru juga sudah banyak pelatihan
 
"Kita akan minta Kemendikbud mengevaluasi lagi sistem pendidikan kita. Kan anggaran pendidikan kita besar dan selama ini sejumlah program untuk peningkatan SDM guru dan infrastruktur sudah ditingkatkan," tandasnya.
 
Programme for International Student Assessment (PISA) yang diinisiasi oleh Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) adalah suatu studi untuk mengevaluasi sistem pendidikan yang tahun ini diikuti oleh 77 negara di seluruh dunia.
 
Setiap tiga tahun, murid-murid berusia 15 tahun dari sekolah-sekolah yang dipilih secara acak, menempuh tes dalam mata pelajaran utama, yaitu membaca, matematika, dan sains. Tes ini bersifat diagnostik yang digunakan untuk memberikan informasi yang berguna untuk perbaikan sistem pendidikan. Indonesia telah berpartisipasi dalam studi PISA mulai 2000.*** Jeremy FS

Subscribe to receive free email updates: