Antonio Viera Monteiro |
Salah satu hikmah dituangkan dalam sebuah tulisan yang beredar di banyak WhatsApp Group. Entah siapa penulisnya, kisah yang dituturkannya patut direnungkan dan sangat menginspirasi.
Berikut penuturannya:
Antonio Vieira Monteiro, president dewan direktur Santander bank Portugal, meninggal dunia setelah dinyatakan positive terpapar Covid-19, sepulangnya dari Italia.
Kabar kematiannya, tidak penting bagi saya, sebab banyak yang lebih kaya dan lebih kuat darinya juga mati.
Yang membuat perhatian saya justru tulisan putrinya di salah satu media sosial.
"Kami keluarga kaya raya berlimpah harta. Tetapi ayahku meninggal dunia seorang diri, sulit bernafas bagai tercekik, sambil mencari sesuatu yang gratis tanpa biaya, yaitu udara segar, sedang hartanya ditinggal di rumah"
Bagi sebagian, tulisan itu mungkin dianggap sekedar keluhan seorang anak yang sedang kalut ditinggal mati ayahnya.
Tapi bagi yang lain, tulisan itu dianggap pesan berharga. Seakan yg ingin ia katakan :
"Apa arti bergelimang harta, jabatan dan kekuasaan, jika di saat kematian menjemput tak dapat menyelamatkannya. Bahkan hanya sekedar untuk bisa bernafas pun, harta tak dapat menolongnya"
Sesungguhnya betapa lemah dan rapuhnya kehidupan manusia itu. Ingat bahwa hidup tidak sekedar menumpuk harta, melainkan juga harus menumpuk kebajikan. Hidup tidak hanya berpikir apa yang akan kita tuntut dan dapatkan, tapi juga apa yang sudah kita berikan dan seberapa besar keikhlasannya
Beruntung orang yang menggunakan hartanya untuk kebaikan dan mendidik anaknya berakhlak.*** Candra Wibawanti