SAUMLAKI - BERITA MALUKU. Dalam upaya mempertahankan kondisi ketahanan pangan saat menghadapi wabah pandemik covid-19 yang terjadi belakangan ini, Bupati Kepulauan Tanimbar, Petrus Fatlolon menginstruksikan seluruh kepala desa di wilayah kabupaten ini – untuk menghimbau tiap warganya di masing-masing desa agar sebisa mungkin mempersiapkan kebutuhan pokok dengan menanam bahan pangan lokal, seperti umbi-umbian, kasbi atau singkong, petatas, keladi, jagung, kacang hijau, padi merah dan sebagainya.
Informasi yang diterima media ini, Kamis (23/4/20202), orang nomor satu kabupaten julukan duan lolat ini akan ditindaklanjuti instruksinya yang telah disampaikannya untuk para kepala desa. Bahkan Bupati mendesak para camat serta kepala desa segera melaporkan hasil pelaksanaan instruksi yang sudah dia keluarkan terkait kesiapan pangan lokal tersebut.
Sebelumnya, Bupati Fatlolon baru-baru ini, mengeluarkan instruksi yang bersifat himbauan kepada masyarakat Tanimbar untuk terus mengelola pangan lokal yang kaya gizi itu – guna menghadapi situasi sulit yang bisa saja terjadi jika wabah covid-19 masih berkepanjangan. Ini dimaksudkan agar dapat mempengaruhi kebutuhan penyediaan pangan di daerah ini.
"Sehari dua ini, saya akan meminta para kepala desa dan camat untuk melaporkan pelaksanaannya sudah sampai dimana. Kita tidak boleh hanya bergantung pada makanan yang diimpor dari luar daerah," tegasnya.
Fatlolon memberikan contoh, sering mengisi waktu luang di sela-sela kesibukannya memimpin daerah ini dengan berkebun dan menanam beberapa jenis tanaman pangan lokal berupa pisang dan petatas.
"Kita juga tak tau bahwa kondisi covid19 ini berakhir sampai kapan, jadi satu-satunya untuk mengantisipasi ketahanan pangan daerah maka salah satu solusinya adalah menghimbau masyarakat untuk menanam pangan lokal," ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, ia menyampaikan, sedang mempersiapkan instruksi kepada para camat dan kepala desa untuk selain mempersiapkan posko, juga menyiapkan rumah karantina pada setiap desa, selain tempat karantina yang sementara dikerjakan di Lorulun. Akan dilihat juga, apakah tempat-tempat karantina tersebut menggunakan gedung sekolah ataukah balai desa pada desa setempat.
"Alasannya adalah, kan tetapnada aktivitas penduduk. Kita tidak melakukan lockdown tetapi masih melakukan pembatasan sosial," jelasnya.
Ia menambahkan, untuk sumber anggarannya adalah berasal dari Dana Desa (DD) dengan dikeluarkannya instruksi oleh Menteri Desa untuk menggunakan DD bagi kepentingan covid19, termasuk mempersiapkan rumah karantina. (ys)
Informasi yang diterima media ini, Kamis (23/4/20202), orang nomor satu kabupaten julukan duan lolat ini akan ditindaklanjuti instruksinya yang telah disampaikannya untuk para kepala desa. Bahkan Bupati mendesak para camat serta kepala desa segera melaporkan hasil pelaksanaan instruksi yang sudah dia keluarkan terkait kesiapan pangan lokal tersebut.
Sebelumnya, Bupati Fatlolon baru-baru ini, mengeluarkan instruksi yang bersifat himbauan kepada masyarakat Tanimbar untuk terus mengelola pangan lokal yang kaya gizi itu – guna menghadapi situasi sulit yang bisa saja terjadi jika wabah covid-19 masih berkepanjangan. Ini dimaksudkan agar dapat mempengaruhi kebutuhan penyediaan pangan di daerah ini.
"Sehari dua ini, saya akan meminta para kepala desa dan camat untuk melaporkan pelaksanaannya sudah sampai dimana. Kita tidak boleh hanya bergantung pada makanan yang diimpor dari luar daerah," tegasnya.
Fatlolon memberikan contoh, sering mengisi waktu luang di sela-sela kesibukannya memimpin daerah ini dengan berkebun dan menanam beberapa jenis tanaman pangan lokal berupa pisang dan petatas.
"Kita juga tak tau bahwa kondisi covid19 ini berakhir sampai kapan, jadi satu-satunya untuk mengantisipasi ketahanan pangan daerah maka salah satu solusinya adalah menghimbau masyarakat untuk menanam pangan lokal," ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, ia menyampaikan, sedang mempersiapkan instruksi kepada para camat dan kepala desa untuk selain mempersiapkan posko, juga menyiapkan rumah karantina pada setiap desa, selain tempat karantina yang sementara dikerjakan di Lorulun. Akan dilihat juga, apakah tempat-tempat karantina tersebut menggunakan gedung sekolah ataukah balai desa pada desa setempat.
"Alasannya adalah, kan tetapnada aktivitas penduduk. Kita tidak melakukan lockdown tetapi masih melakukan pembatasan sosial," jelasnya.
Ia menambahkan, untuk sumber anggarannya adalah berasal dari Dana Desa (DD) dengan dikeluarkannya instruksi oleh Menteri Desa untuk menggunakan DD bagi kepentingan covid19, termasuk mempersiapkan rumah karantina. (ys)
from Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku https://ift.tt/2xJrp4p
via IFTTT