SINAR NGAWI™ Ngawi-Dampak wabah covid 19 memang luar biasa. Menyusul sejumlah kebijakan yang menutup sebagian area umum dalam rangka menerapkan social distancing, masuk di Bulan Ramadgan ini, penjual takjil tak seramai dulu.
Ririn, salah satu penjual takjil musiman di Ngawi mengatakan bahwa alun-alun sebenarnya tempat yang sangat strategis untuk berjualan, karena banyak warga yang memanfaatkan waktu untuk ngabuburit di sekitaran alun-alun."Tapi sejak adanya wabah Corona, para pedagang maupun pembeli takjil jauh berkurang dibanding bulan puasa lalu," kata dia,
Menurutnya, merski penjual takjil harus mencari tempat lain, yaitu di jalan Ronggowarsito. Namun demikian, ternyata solusi pindah tempatpun tidak mengubah kenyataan, karena anjuran untuk stay at home dan himbauan social distancing serta physical distancing, mengakibatkan daya beli warga juga menurun.
"Hasil penjualan pun seandainya balik modal saja sudah bersyukur, karena berjualan mulai dari jam 15.00 hingga menjelang Maghrib di hari ke-3 Ramadhan kemarin hanya menghasilkan Rp. 40.000 saja," katanya kemudian.
Sementara keluhan juga datang dari pembeli takjil, Yusuf warga Desa Grudo mengatakan bahwa penutupan sekitaran alun-alun mengakibatkan warga harus berjalan memutar, mencari jalan tikus untuk menuju tempat jualan takjil yang sekarang ini.
Selanjutnya diharapkan, agar wabah viru Corona ini segera cepat berakhir, sehingga kehidupan menjadi normal kembali.
Pewarta: Kun/Doel
Editor: Kuncoro