Kritik Kebijakan Trump, Obama: Sungguh Kacau Balau



Washington, Info Breaking News – Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama mengkritik keras metode penanganan Covid-19 yang dilakukan pemerintah di bawah kepemimpinan Donald Trump.

Diketahui, kasus corona di AS telah menewaskan hampir 80.000 jiwa dan secara langsung berdampak pada ekonomi Amerika.

Obama menyebut pendekatan yang dilakukan Trump adalah kekacauan bencana mutlak. Ia sangat menyayangkan sikap Trump yang menganggap bencana ini sebagai tren kesukuan. 

"Sungguh kacau balau, melihat pola pikir masa bodoh dan egois menjadi dasar operasi di pemerintahan kita. Itu adalah bagian dari alasan mengapa respons terhadap krisis global ini begitu lemah dan tidak teratur," katanya seperti dikutip CNBC, Sabtu (9/5/2020) waktu setempat.

Menurut Obama, dengan penanganan yang buruk, maka orang-orang terbaik pemerintah seolah-olah tidak berfungsi.

"Itu akan menjadi buruk bahkan dengan orang terbaik dari pemerintah. Ini benar-benar bencana yang kacau ketika pola pikir itu diterapkan dalam pemerintahan kita," tuturnya.

Lebih lanjut, Obama menggunakan kesempatan ini dengan mengajak 3.000 orang mantan stafnya untuk mendukung mantan Wakil Presiden AS dari Partai Demokrat, Joe Biden dalam Pemilihan Umum AS November 2020 mendatang untuk melawan Trump.

"Pemilu mendatang sangat penting di setiap tingkatan, karena kita bukan hanya melawan individu atau partai politik tertentu. Yang kami lawan adalah tren jangka panjang kepemimpinan yang egois, memecah belah, dan melihat orang lain sebagai musuh," ujar dia.

"Karena itu, saya akan menghabiskan waktu sebanyak mungkin dan berkampanye sekuat tenaga untuk Joe Biden," tambahnya.

Diketahui, beberapa orang terdekat pemerintaah Presiden Donald Trump baru-baru positif Covid-19, termasuk ajudan presiden dan Sekretaris Pers Wakil Presiden Mike Pence.

Ketika AS berjuang menyeimbangkan antara protokol kesehatan dan roda ekonomi, suramnya laporan pekerjaan bulanan pada Jumat mengonfirmasi jumlah orang Amerika yang kehilangan pekerjaan mencapai 20,5 juta.

Covid-19 kasus di seluruh dunia terus meningkat, melampaui angka 4 juta dengan kematian di AS hampir 80.000 jiwa. ***Novie Kusdarman

Subscribe to receive free email updates: