"Kepada kalian yang meninggalkan Gojek, tolong diketahui bahwa ini adalah kesalahan kami berdua, saya dan Andre, bukan kalian," kata Co-CEO Gojek Kevin Aluwi dalam email yang ditujukan kepada para karyawan.
Lebih lanjut, Gojek juga memastikan akan tetap memberikan gaji, pesangon hingga memperpanjang program bantuan karyawan.
"Bagi kalian yang tetap di Gojek, kami ingin memastikan bahwa keputusan pengurangan karyawan ini merupakan satu-satunya yang kami lakukan di tengah situasi COVID-19," tulis Co-CEO Gojek Andre Soelistyo lewat email serupa.
Sebelumnya, Gojek mengumumkan perusahaannya akan memperkuat fokus kepada bisnis inti (core business) yang memiliki dampak paling luas kepada masyarakat, antara lain bisnis transportasi, pesan-antar makanan serta uang elektronik sebagai langkah menghadapi Covid-19.
Seiring dengan mewabahnya corona, layanan GoLife dan GoFood Festival pun mengalami penurunan permintaan secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Inilah alasan mengapa Gojek akhirnya menutup kedua layanan itu.
"Layanan GoLife yang meliputi layanan GoMassage dan GoClean, serta GoFood Festival yang merupakan jaringan pujasera GoFood di sejumlah lokasi akan dihentikan," kata Gojek melalui keterangan tertulis, Rabu (24/6/2020).
Keputusan ini diambil seiring dengan adanya perubahan perilaku masyarakat yang kini lebih waspada terhadap aktivitas yang melibatkan kontak fisik ataupun kegiatan yang tidak memungkinkan untuk berjaga jarak.
Meski begitu, disebutkan aplikasi GoLife masih bisa digunakan hingga 27 Juli 2020 nanti.
Terkait dengan ditutupnya aplikasi GoLife, Gojek mengklaim akan memberikan dukungan berupa 'Program Solidaritas Mitra COVID-19' kepada mitra yang aktif menggunakan platform sebelum adanya pembatasan akibat COVID-19. Hal ini berupa program peningkatan keterampilan melalui pelatihan online yang dapat menjadi bekal jangka panjang untuk memperoleh penghasilan tambahan.
Selain itu, Gojek juga akan memberikan program bantuan dana tunai untuk mitra aktif yang memenuhi kriteria. ***Radinal