Keterangan yang diperoleh menyebutkan, Dewi berangkat menjadi TKI ke negara Hongkong sebagai pembantu rumah tangga pada 4 September 2015 tahun lalu. Hanya saja baru berjalan delapan bulan dia menderita sakit. Majikan Dewi pun sempat membawanya ke rumah sakit di negara itu. Hingga empat bulan mendapatkan penanganan medis, penyakit Dewi tak kunjung sembuh. Dan dia pun mengajukan untuk pulang ke Indonesia. Permintaan itu pun akhirnya disetujui majikan Dewi hingga dirinya pulang ke kampung halaman di Desa Pamayahan. Hanya saja selama bekerja di tempat tersebut, pihak perusahaan yang semula memberangkatkan memotong gajinya enam bulan.
Dewi, bukan pertama kalinya menjadi seorang TKI, sebelumnya Dewi pernah berangkat ke Arab Saudi dan Singapura yang kemudian sekarang memilih Hongkong untuk mencari penghasilan. Hal itu demi untuk memenuhi ekonomi keluarganya.
Ditemuai di ruang Kijang Mas kamar 4 RSUD Indramayu, Selasa (27/9/2016) kemarin. Dikatakan Dewi, majikannya tergolong baik terhadapnya, bahkan tidak ada penyiksaan yang dialami seperti tenaga kerja Indonesia lainnya yang dikabarkan sering mendapat penyiksaan. Karena sakit struk sehingga permintaan untuk pulang dikabulkan. Permintaan itu menyusul kondisinya yang semakin memburuk dan malu tidak bisa bekerja di rumah majikannya itu.
Kendati begitu, Dewi merasa kecewa dengan pihak perusahaan yang mengirimkannya menjadi TKI di negara Hongkong. Pasalnya, pihak perusahaan memotong gajinya hingga enam bulan selama dia bekerja.
"Saya hanya terima gaji dua bulan. Dan yang enam bulannya dopotong oleh perusahaan tanpa ada ijin dari saya, " keluh Dewi.
Masih dikatakannya, biaya pengobatan untuk dirinya diklaim oleh asuransi. Namun dengan kondisinya yang sekarang hanya bisa terbaring lemah bahkan tidak bisa berjalan dan bicara dengan baik. Dewi pun berkisah jika dirinya kini telah memiliki 2 anak hasil keturunan dengan suaminya. Hanya saja suaminya itu berada di Kalimantan dan tidak pernah berkomunikasi lagi.
Dewi pun meminta kepada pemerintah agar peduli akan penyakitnya tersebut. Dengan tujuan dapat membantu keadaan dirinya.
"Menurut kabar suami saya ada di Kalimantan dan hingga kini tidak ada kabar beritanya. sedangkan saya memiliki dua anak yang harus saya hidupi. Sementara saya sakit-sakitan dan tak berdaya, " tutur Dewi meneteskan air mata.