Jakarta, infobreakingnews - Kapolri Jenderal Tito Karnavian angkat bicara soal status siaga 1 Brimob yang dikaitkan dengan rencana demo pada Jumat 4 November 2016 terkait pernyataan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang diduga menistakan agama.
"Memang ada rencana pemberian pendapat di muka umum tanggal 4 nanti. Maka, kami koordinasi dengan teman-teman yang hendak berdemo, jangan mudah terprovokasi. Tolong betul jangan sampai anarkistis," kata Tito di sela kirab 190 bendera negara Interpol di Jakarta, Minggu (30/10).
Polisi akan melihat apakah rencana demo itu sesuai prosedur atau tidak. Kalau dilakukan dengan cara damai, aksi tersebut akan dilindungi dan diamankan. "Tetapi jangan sampai gunakan cara anarkistis, kekerasan. Kami punya prosedur (jika itu terjadi). Apalagi kalau kriminal dan mengancam nyawa masyarakat, kami akan lakukan langkah hukum. Soft dulu, persuasif, dan baru penegakan hukum," tegasnya.
Mantan Kapolda Metro Jaya itu menambahkan jangan sampai ada pihak yang mengambil kesempatan untuk melakukan tindak pidana. Tindakan tegas akan dilakukan kalau mengancam petugas dan masyarakat umum.
"Yang utama kami memang didukung TNI membuat rencana mengamankan agar masyarakat lebih terlindungi. Yang akan demo kami juga komunikasi dengan baik. Untuk lindungi Jakarta. (Estimasi jumlah pendemo) belum tahu, tetapi kami akan hitung semua," sambungnya.
Tito tidak menyebutkan berapa banyak personel yang akan turun mengamankan aksi. Namun, orang nomor satu di tubuh korps baju cokelat ini membenarkan bahwa pihaknya mengerahkan Brimob dari Polda lain di luar Mabes Polri dan Polda Metro untuk datang ke Jakarta.
Sebelumnya beredar foto kopi salinan telegram berstatus rahasia dengan nomor STR/779/X/2016 yang isinya menginstruksikan kepada satuan Korps Brimob Polri dan 16 Kepolisian Daerah (Polda) mengirimkan Brimob ke Jakarta untuk menghadapi rencana aksi unjuk rasa pada 4 November.
Brimob yang diminta untuk datang ke Jakarta adalah Brimob dari Jabar, Jatim, Sumsel, Kaltim, Kalsel, Kalteng, Lampung, Sumbar, Riau, Bengkulu, Babel, NTT, Sultra, Banten, dan DIY. Total ada sekitar 57 kompi atau 5.700 personel. Mereka akan berada di bawah komando operasi (BKO) Polda Metro Jaya.
Ribuan Brimob itu diharapkan sudah sampai Jakarta paling lambat pada hari ini dan besok mereka akan menggelar apel di Lapangan Monas. Selanjutnya juga akan digelar apel bersama unsur TNI di Monas pada Rabu (2/11).*** Any Christmiaty.