Jakarta - Seharusnya lapas/rutan di Indonesia menampung 119 ribu narapidana. Kenyataannya, jumlah narapidana yang saat ini menghuni sel tahanan mencapai 210 ribu jiwa. Angka kejahatan di bui pun meningkat.
"Isi lapas/rutan tidak semakin turun, malah semakin bertambah dengan jenis kejahatan yang semakin luar biasa. Kalau kita sama-sama tahu, kapasitas pemasyarakatan saat ini hanya 119 ribu. Isinya itu sudah 209 ribu. Mungkin hari ini 210 ribu orang dengan jenis kejahatan yang macam-macam," kata Sekretaris Dirjen Permasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Sri Puguh Budi UtamiHal itu disampaikannya dalam jumpa pers di kantor Dirjen Kemenkum HAM, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Sabtu (25/2/2017). Sri juga mengungkapkan jumlah sumber daya manusia di lapas/rutan tak mengalami peningkatan. Justru, sebaliknya, jumlah petugas lapas/rutan semakin berkurang terkikis masa pensiun.
"Sementara dari SDM sendiri tidak bertambah, berkurang iya. Karena setiap tahun ada yang pensiun. Kami tidak berniat mengeluh, cuma menyampaikan agar analisis masyarakat lebih lengkap," ujar Sri.
Ia merasa kondisi lapas/rutan saat ini perlu dibeberkan kepada masyarakat karena selama ini yang diketahui adalah banyaknya penyimpangan di lapas tanpa diketahui faktor penyebabnya. Sri melanjutkan, tak melulu petugas lalai dalam menjalankan tugasnya.
"Saat ada info-info bahwa di lapas/rutan itu sering terjadi atau terjadi penyimpangan-penyimpangan dan sebagainya, ya memang ada. Tapi begitu banyak capaian yang semestinya bisa menjadi penyeimbang informasi. Tidak ingin membela diri, tapi paling tidak informasi baik juga dipublikasikan oleh media," papar Sri.
Informasi baik yang ia maksud adalah keberhasilan para petugas lapas/rutan menggagalkan dan mengamankan penyelundup narkotika ke dalam lapas."Jadi betapa kompleksnya permasalahan narkoba ini, cara yang semakin hari semakin canggih, dan kadang-kadang nggak canggih, tapi karena intuisi petugas lapas ini luar biasa, bisa ditemukan bahwa ada narkoba yang dibawa orang luar ke dalam. Dibawa iya, dilempar iya, dengan alat lain iya," pungkas Sri. (aud/asp)
Sumber : https://news.detik.com