Penulis : Roby
Sabtu, 08 April 2017
Probolinggo,kraksaan-onlin.com - Proses evakuasi jasad Suyit (30), korban hanyut di sungai Tiris, oleh Tim SAR berjalan lambat. Petugas terkendala dengan curah hujan yang tinggi, sehingga arus air sungai menjadi deras dan kuat.
Proses evakuasi ini seharusnya dilaksanakan pada Sabtu (8/4/17), pukul 06.00. Namun karena hujan yang turun sangat deras, proses evakuasi itu baru dimulai pada 07.30. "Evakuasi korban tenggelam terseret arus sungai harus ditunda karena cuaca tidak memungkinan, baru setelah agak reda, proses itu dilaksanakan," tutur Kapolsek Tiris AKP Wijaya.
Menurutnya, proses evakuasi ini melibatkan petugas sebanyak 30 orang. Personil gabungan ini terdiri dari Polri, TNI, Satpol-PP, BPBD Kabupaten Probolinggo, dan Songa Adventure, serta dibantu masyarakat sekitar. Mereka bahu-membahu mengangkat jenazah Suyit yang berada diantara bebatuan, dengan cara diikat dengan tambang agar bisa terangkat. Meski begitu, setelah berjuang keras, akhirnya jasad pria asal warga Dusun Kedung Kokap, Desa Segaran itu, berhasil dievakuasi.
"Lokasi medan cukup sulit, sehingga proses evakuasi berjalan lambat. Karena arus deras, petugas terpaksa mengikatnya agar dapat diangkat. Baru bisa diangkat sekitar pukul 10-an," katanya lebih lanjut.
Mayat Suyit itu kemudian dibawa dengan mobil ambulan ke RSUD Waluyojati Kraksaan untuk divisum. "Sesuai prosedur yang berlaku, maka jasadnya kami visum di rumah sakit. Dengan ditemukan korban Suyit, maka dua korban hanyut di sungai Tiris sudah ditemukan semua," tambahnya.
Sebelumnya, jasad Suyit ditemukan oleh warga Desa Segaran pada Jumat (8/4) sekitar pukul 16.30 Wib di Kedung Getteng atau Antrokan Tampes, DAS Pekalen. Mayat tersebut, tersangkut dan berada di antara bebatuan. Lokasi penemuan ini berada perbatasan Desa Segaran dan Desa Jangkang, Kecamatan Tiris. Dari tempat hanyutnya Suyit, lokasi ini berjarak sekitar 4 km ke arah hilir dari titik hilang. Namun karena hari sudah gelap dan hujan, proses evakuasi baru dilakukan keesokan harinya.
//