Pemkab Probolinggo Sidak Stok Beras Jelang Ramadhan Tahun 2017

Penulis : Hendra
Kamis,  06 April 2017

Probolinggo,kraksaan-online.comDalam rangka  menjamin ketersediaanya stok bahan pangan beras untuk kebutuhan bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo memastikan kebutuhan beras aman dengan meninjau stok beras di gudang Bulog Subdivre VIII Unit Pengelolaan Gabah Beras (UPGB) Klaseman, Rabu (5/4/2017).

Turut serta dalam kunjungan kerja (kunker) yang dipimpin oleh Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Probolinggo Anung Widiarto ini diikuti oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Probolinggo Happy dan Kabag Administrasi Perekonomian dan SDA Santoso.

Dalam kesempatan itu rombongan kunker memantau langsung kondisi dan kualitas  stok beras serta melihat langsung proses pengolahan gabah di gudang itu. Gudang UPGB Klaseman ini melaksanakan pengadaan beras dengan membeli gabah berupa GKP (Gabah Kering Panen) dan GKG (Gabah Kering Giling) langsung dari petani dan beras asalan dari pengusaha giling untuk diproses selanjutnya.

Dalam dialog bersama segenap pengurus UPGB Klaseman, Anung Widiarto menyampaikan tentang kondisi pertanian di Kabupaten Probolinggo yang cenderung tidak serempak dalam pola tanam musim serta tingginya tingkat kegagalan panen yang akhir-akhir ini sering terjadi.

"Kami ingin meninjau sejauh mana persiapan di gudang Bulog untuk persiapan stok bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri, mengingat dengan tercukupinya stok bahan pangan maka akan mengurangi kecenderungan terjadinya inflasi pada momentum tersebut," katanya.

Menjawab pertanyaan tersebut, Wakil Kepala Sub Bulog Subdivre VIII UPGB Klaseman Saidi menyampaikan bahwa kondisi stok beras saat ini adalah sebesar 6.363 ton, dimana kebutuhan setiap bulannya untuk Kabupaten Probolinggo adalah sebanyak 600 ton per bulan.

"Dengan stok yang ada ini saja, Insya Allah sudah mencukupi kebutuhan selama 10 bulan ke depan. Kami terus melaksanakan pengadaan beras serta komoditi strategis lainnya seperti tepung, minyak dan gula ke depannya," "ungkanya.

Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya inflasi terang Saidi, seiring makin beragamnya komoditi yang dimiliki Bulog, maka Bulog telah merilis sebuah program kemitraan bersama masyarakat yang bernama RPK (Rumah Pangan Kita). RPK merupakan kepanjangan tangan Bulog hingga ke konsumen melalui pembelian eceran dengan harga yang sudah ditetapkan.

"Kami telah memiliki 171 peserta RPK yang tersebar di Kabupaten dan Kota Probolinggo. RPK nantinya juga berfungsi sebagai pengawasan harga di pasar, mereka akan melaporkan kepada kami jika ada kenaikan harga yang signifikan," imbuhnya.

//

Subscribe to receive free email updates: