Kapal riset "Arctic Sunrise" yang membawa sejumlah pakar untuk menyelidiki dampak ekosistem di Antartika. |
Jakarta, Info Breaking News - Greenpeace melalui kelompok lingkungan nirlaba mengirim Sejumlah pakar untuk mengumpulkan data guna membina dukungan internasional untuk menyatakan sebagian benua itu sebagai kawasan perlindungan yang tidak boleh dijamah oleh industri penangkapan ikan.
Para Pakar berada di atas kapal riset di kawasan kutub selatan sedang mempelajari dampak perubahan iklim di Antartika.Di kutub selatan terdapat benua Antartika yang beku dimana tampak banyak gletser yang sedang runtuh. Hampir semua pakar sepakat ini adalah bukti terjadinya perubahan iklim.
Jazirah Antartika juga merupakan tempat dimana banyak hidup hewan-hewan yang kini terancam karena adanya penangkapan ikan yang berlebihan.
Pejabat Greenpeace, Will McCallum mengatakan, "Sepanjang sejarah kita bisa melihat tempat-tempat baru yang dibuka bagi pemukiman manusia. Manusia kemudian memanfaatkan semua sumber alam yang berdapat di sana. Ini juga kita lihat dalam industri perikanan, yang telah banyak menghabiskan ikan di kawasan Antartika."
Kapal riset "Arctic Sunrise" yang membawa sejumlah pakar itu sedang menjalankan misi tiga bulan untuk mencatat berbagai ancaman yang dihadapi ekosistem di Lautan Selatan.
"Kini kami melihat banyak perusahaan penangkapan ikan memperluas usaha mereka dengan menangkap krill, semacam udang kecil yang menjadi sumber makanan penting bagi seluruh jaringan kehidupan di kawasan ini. Setiap hewan, secara langsung atau tidak langsung tergantung hidupnya dari makhluk-makhluk kecil itu," kata McCallum.
Tugas yang dijalankan Greenpeace kali ini adalah mengumpulkan dukungan internasional untuk melindungi kawasan-kawasan luas di Kutub Selatan, dimana penangkapan krill secara besar-besaran mengancam kehidupan semua makhluk yang hidup disana.
"Kawasan perlindungan di Lautan Antartika ini diharapkan bisa menjadi kawasan terlarang bagi beroperasinya kapal-kapal penangkapan ikan dan krill. Tujuannya adalah melarang operasi perikanan di kawasan perairan yang boleh dikata masih asli ini, di mana banyak terdapat penguin dan ikan paus," tambah Will McCallum. Kawasan seluas 1,8 juta km persegi itu akan menjadi kawasan lindung terbesar di bumi, ujar Greenpeace.