Halmahera Barat Sepakati Empat Komitmen Bisnis dengan Investor Malaysia

BERITA MALUKU. Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat mendapatkan empat komitmen bisnis dari para investor Malaysia untuk mengembangkan produk unggulan kawasan perdesaan. Komitmen tersebut dicapai saat Business Networking Forum yang digelar di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur, Malaysia, pada Selasa (3/4/2018) kemarin.

"Empat komitmen bisnis tersebut datang dari investor di bidang pengolahan jagung, pengolahan kelapa, sektor perikanan, dan udang. Kami sedang menghitung nilainya. Prosesnya adalah tadi kami bertemu dan berbicara langsung dengan para pengusaha yang ada di forum ini," ujar Bupati Halmahera Barat, Danny Missy, usai forum bisnis tersebut, demikian siaran pers Biro Humas dan Kerjasama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi kepada media ini, Rabu (4/4/2018).

Danny menambahkan, para pengusaha tersebut tertarik untuk bisa masuk ke Halmahera Barat karena melihat potensi yang dimiliki. Mereka pun sudah membicarakan mengenai target. Salah satunya adalah untuk komoditas kelapa. Danny mengatakan, permintaan dari industri yakni harus memenuhi 35.000-200.000 butir kelapa per hari untuk kemudian diolah.

"Kami optimistis bisa memenuhi permintaan itu. Total lahan kelapa kami mencapai 31.000 hektar. Tersebar milik warga. Nantinya akan diolah menjadi Virgin Coconut Oil (VCO), nata de coco, arang tempurung, dan lainnya," ungkap Danny.

Selain kelapa, permintaan komoditas lain yang sudah disampaikan oleh investor yakni sektor pengolahan jagung. Ke depan, ujar Danny, mereka meminta agar Halmahera Barat mampu menyediakan 20.000 ton jagung.

"Ini juga adalah komoditas penting di Halmahera Barat. Selama ini kami sudah memproduksi 10.000 ton. Tahun ini kami memang menargetkan 20.000 ton jagung. Kami yakin bisa tercapai. Lahan milik masyarakat dan diolah oleh mereka juga. Jadi ini akan sangat menguntungkan," sambung Danny.

Dalam waktu dekat, investor akan mengunjungi Halmahera Barat untuk mengecek langsung kondisi di lapangan. Selain dua komoditas tersebut, para investor juga akan melihat dan merencanakan pengembangan industri pengolahan ikan. Danny berharap, besaran nilai investasi akan segera disepakati dalam waktu dekat.

"Sektor yang deal ini adalah sektor yang sangat dibutuhkan. Dua tahun ini kami sudah alami peningkatan karena fokus pada Prukades. BPS mencatat, perekonomian makin baik, pendapatan per kapita meningkat, dan tingkat kemiskinan menurun," pungkasnya.

Business Networking Forum merupakan inisiasi dari Pejabat Penghubung Investasi Indonesia Malaysia yang juga merupakan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo. Forum ini mempertemukan langsung para pengusaha Indonesia dan Malaysia serta para kepala daerah. Pertemuan ini merupakan kali kedua dilangsungkan setelah yang pertama kali digelar di Kuala Lumpur pada April 2017 lalu.


from Berita Maluku Online https://ift.tt/2IpRF3e
via IFTTT

Subscribe to receive free email updates: