Harapan Fahri ke Prabowo |
Jakarta, Info Breaking News - Harus diakui bahwa sesungguhnya banyak pemikiran cemerlang dari tokoh satu ini yang juga merupakan wakil ketua DPR RI Fahri Hamzah, dan sangat lumrah jika hatinya menilai, bahwa aparat penegak hukum harus berintegritas dan pro hukum yang berkeadilan. Hal itu diungkapkannya melihat realitas yang kini tak sesuai dengan harapan.
"Sejak awal, kader Polisi kita harus memasuki ruang pendidikan dengan membentuk kesadaran yang luhur tentang seorang Bhayangkara Negara, seorang pembela hukum dan keadilan. Mereka harus dijaga hidupnya dari kemungkinan menjadi pragmatis dan korup apapun caranya," ujar Fahri dalam bincang dengan kalangan jurnalis ibukota belum lama ini.
ia mengatakan, pada wajah hakim, jaksa dan polisi haruslah terpancar keteduhan, kepastian hukum dan rasa keadilan yang luhur. Jangan sampai, kata Fahri, wajah mereka tercoreng oleh vandalisme politik, pesanan orang kaya dan orang kuat. Hukum menjadi timpang, tajam ke bawah tumpul ke atas.
Harapan tersebut ia gantungkan kepada sosok paslon nomor urut 02, Prabowo-Sandi. ia meminta, apabila nanti keduanya terpilih memimpin Indonesia, Fahri berharap sosok Jaksa Agung tidak ikut-ikutan masuk politik praktis.
"Pak Prabowo dan bang Sandiuno, bapak berdua harus mau berjanji kepada rakyat agar jaksa sebagai penentu jalannya perkara dibebaskan dari tugas politik dan dinaikkan gajinya. Jaksa Agung selayaknya jangan ikut rapat kabinet dan jangan nyambi sebagai politisi," tegas legislator asal Sumbawa ini.
"Penegak hukum tidak saja harus adil, tapi nampak adil. Mereka harus bisa secara ringan dan lapang dada menjelaskan kepada bangsanya bahwa mereka berada di tengah. Citarasa bangsa akan keadilan harus dinaikkan. Presiden harus memimpin secara adil," tandasnya.
Tak bisa terbantahkan jika publik sangat merindukan perubahan yang siginifikan dari penegakan hukum yang berkeadilan, bukan merupakan gaya balas dendam kepada orang tertentu yang seakan kesannya sudah menjadi target untuk dimusnahkan, sehingga dijatuhi hukuman yang sangat berat, padahal terlalu banyak fakta hukum yang meringankan dikesampingkan karena sudah keburu takut sama KPK contohnya.
" Ini kan sudah nggak betul. Sehingga saya berharap jika nanti menang Prabowo - Sandi, saya minta evaluasi besar besaran itu KPK dan intuisi hukum lainnya. Kita merindukan dibalik hukuman itu harus terpancar rasa cinta kasih, bukan balas dendam atau kebencian yang membabi buta. " pungkasnya. *** Emil F Simatupang.