AMBON - BERITA MALUKU. Walaupun sampai saat ini Balai Riste dan Standarisasi belum mengeluarkan hasil uji lab beras yang diduga merupakan beras plastik, namun Kepala Dinas Perindustrian & Perdagangan Provinsi Maluku (Kadisperindag), Elvis Pattiselano menyakini beras yang diuji lab tersebut tidak mengandung plastik.
"Hari ini (kemarin-red) mungkin baru kita dapatkan hasilnya, tapi cecara kasat mata dan uji sederhana sesuai apa yang disampaikan kepala balai POM. Uji sederhana itu, kami sangat yakin, itu bukan plastik, dan yang bersangkutan di dalam video yang beredar di media sosial itu mengangku dia tidak bilang itu beras plastik, dia cuma ada kelainan dari beras yang dimasak," tutur Pattiselano kepada awak media usai pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan Sekretaris Daerah Provinsi Maluku, yang berlangsung di Santika hotel, Senin (03/01/2020).
Dirinya juga mengungkapkan, beras yang di uji lab itu bukan terkait uji beras plastik, melainkan uji SNI, dimana dalam uji SNI itu, bisa diketahui ada kandungan-kandungan apa saja yang di dalam beras itu.
"Tapi bukan uji spesifik itu plastik atau bukan. Dari uji SNI itu, kita bisa tahu ada kandungan-kandungan apa saja, dia memenuhi standar SNI atau tidak, nanti kita lihat, tunggu hasilnya baru kita bisa lihat," ucapnya.
Walaupun demikian, ia menyakni, beras yang di uji lab tersebut, bukan beras plastik, tetapi beras asli.
Diberitakan sebelumnya, 27 Januari lalu, Disperindah bersama Satgas pangan telah turun langsung ke toko yang berada di daerah Passo, yang mendisrtrubsikan beras yang diduga mengandung plastik, bahkan sudah diambil sampel untuk nantinya diuji di laboratorium Balai Riset dan standarisasi industri.
"Kita sudah mengambil sempel, dan akan di uji zat kimia-nya di balai riset dan standarisasi industri," ujar Pattiselano.
Tapi menurutnya, dari penjelasan Kepala Balai POM Ambon, beras tersebut kalau diuji sederhana bisa langsung terlihat bahwa beras itu asli atau beras plastik.
"Uji sederhana itu kan, beras plastik lebih ringan dari pada beras asli. Jadi beras dimasukan ke air, beras asli pasti tenggelam, sedangkan beras plastik pasti timbul, karena berat jenisnya itu lebih ringan. tadi kita coba di toko beras semuanya tenggelam, tidak ada yang timbul, yang timbul hanya kutu. Walaupun demikian, kita tetap uji untuk membuktikan apaka asli atau plastik," tuturnya.
Ia juga mengungkapkan, terkait hal ini Balai POM Pusat sudah mengeluarkan press release bahwa isu beras plastik yang beredar di Ambon yang dibuktikan dengan video, itu tidak benar (hoax).
"Menurut balai POM, Kalau berasnya lengket sehingga bisa dibuat menjadi bola, karena beras tersebut mengandung kadar amilopektil sehingga mempengartuhi tesktur nasi, jadi itu yang dianggap seakan-akan plastik. zat itu kalau berlebihan dia membuat beras itu menjadi kenyal bisa seperti bola dan kalau dibanting karena dia kenyal pasti mantul," terangnya.
Terkait ini, pihaknya sudah mendatangi langsung Piter sahetapy yang membuat videonya, untuk mengkonfirmasi yang bersangkutan.
"Berasnya sudah disita, beliau sudah diambil keterangan oleh Kasat reskrim Polresta Ambon. Nanti kita uji juga yang dari toko dan beras yang yang beliau beliau beli yang sudah selama ini dikosumsi, supaya kita bisa mengetathui kebenaran," cetusnya.
Untuk video beras plastik jenis Bulog yang viral di Tual, kata Pattiselano, Kadis Indag Tual sudah memberitahu bahwa Wakil Walikota Tual, Satgas Pangan, dan Bulog sudah turun ke toko yang menjual beras tersebut, bahkan ke rumah orang yang ada di dalam video.
"Untuk hasilnya tinjauan saya belum mengetahui pasti karena belum dikabarin oleh Kadis disana," tukasnya.
Walaupun demikian, ia sudah meminta kepada Kadis Indag Tual, agar bisa mengambil sampel beras tersebut, untuk dikirim ke Ambon, agar di uji bersamaan dengan sampel beras yang ada di Ambon.
"Tadi saya sudah minta beras yang ada di rumah orang yang membuat video diambil saja, nanti kirim ke Ambon untuk dijui lagi. Bahkan beras bulog yang ada di gudang di Ambon kita juga sudah mengambil untuk diuji," pintanya.
Ditanya kapan hasil uji lab ini bisa diketahui, dirinya tidak mengetaghui pasti.
"Yang pastinya setelah hasilnya sudah ada, pihaknya langsung memberitahu apakah benar ada zat kimia didalamnya atau tidak," katanya.
"Hari ini (kemarin-red) mungkin baru kita dapatkan hasilnya, tapi cecara kasat mata dan uji sederhana sesuai apa yang disampaikan kepala balai POM. Uji sederhana itu, kami sangat yakin, itu bukan plastik, dan yang bersangkutan di dalam video yang beredar di media sosial itu mengangku dia tidak bilang itu beras plastik, dia cuma ada kelainan dari beras yang dimasak," tutur Pattiselano kepada awak media usai pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan Sekretaris Daerah Provinsi Maluku, yang berlangsung di Santika hotel, Senin (03/01/2020).
Dirinya juga mengungkapkan, beras yang di uji lab itu bukan terkait uji beras plastik, melainkan uji SNI, dimana dalam uji SNI itu, bisa diketahui ada kandungan-kandungan apa saja yang di dalam beras itu.
"Tapi bukan uji spesifik itu plastik atau bukan. Dari uji SNI itu, kita bisa tahu ada kandungan-kandungan apa saja, dia memenuhi standar SNI atau tidak, nanti kita lihat, tunggu hasilnya baru kita bisa lihat," ucapnya.
Walaupun demikian, ia menyakni, beras yang di uji lab tersebut, bukan beras plastik, tetapi beras asli.
Diberitakan sebelumnya, 27 Januari lalu, Disperindah bersama Satgas pangan telah turun langsung ke toko yang berada di daerah Passo, yang mendisrtrubsikan beras yang diduga mengandung plastik, bahkan sudah diambil sampel untuk nantinya diuji di laboratorium Balai Riset dan standarisasi industri.
"Kita sudah mengambil sempel, dan akan di uji zat kimia-nya di balai riset dan standarisasi industri," ujar Pattiselano.
Tapi menurutnya, dari penjelasan Kepala Balai POM Ambon, beras tersebut kalau diuji sederhana bisa langsung terlihat bahwa beras itu asli atau beras plastik.
"Uji sederhana itu kan, beras plastik lebih ringan dari pada beras asli. Jadi beras dimasukan ke air, beras asli pasti tenggelam, sedangkan beras plastik pasti timbul, karena berat jenisnya itu lebih ringan. tadi kita coba di toko beras semuanya tenggelam, tidak ada yang timbul, yang timbul hanya kutu. Walaupun demikian, kita tetap uji untuk membuktikan apaka asli atau plastik," tuturnya.
Ia juga mengungkapkan, terkait hal ini Balai POM Pusat sudah mengeluarkan press release bahwa isu beras plastik yang beredar di Ambon yang dibuktikan dengan video, itu tidak benar (hoax).
"Menurut balai POM, Kalau berasnya lengket sehingga bisa dibuat menjadi bola, karena beras tersebut mengandung kadar amilopektil sehingga mempengartuhi tesktur nasi, jadi itu yang dianggap seakan-akan plastik. zat itu kalau berlebihan dia membuat beras itu menjadi kenyal bisa seperti bola dan kalau dibanting karena dia kenyal pasti mantul," terangnya.
Terkait ini, pihaknya sudah mendatangi langsung Piter sahetapy yang membuat videonya, untuk mengkonfirmasi yang bersangkutan.
"Berasnya sudah disita, beliau sudah diambil keterangan oleh Kasat reskrim Polresta Ambon. Nanti kita uji juga yang dari toko dan beras yang yang beliau beliau beli yang sudah selama ini dikosumsi, supaya kita bisa mengetathui kebenaran," cetusnya.
Untuk video beras plastik jenis Bulog yang viral di Tual, kata Pattiselano, Kadis Indag Tual sudah memberitahu bahwa Wakil Walikota Tual, Satgas Pangan, dan Bulog sudah turun ke toko yang menjual beras tersebut, bahkan ke rumah orang yang ada di dalam video.
"Untuk hasilnya tinjauan saya belum mengetahui pasti karena belum dikabarin oleh Kadis disana," tukasnya.
Walaupun demikian, ia sudah meminta kepada Kadis Indag Tual, agar bisa mengambil sampel beras tersebut, untuk dikirim ke Ambon, agar di uji bersamaan dengan sampel beras yang ada di Ambon.
"Tadi saya sudah minta beras yang ada di rumah orang yang membuat video diambil saja, nanti kirim ke Ambon untuk dijui lagi. Bahkan beras bulog yang ada di gudang di Ambon kita juga sudah mengambil untuk diuji," pintanya.
Ditanya kapan hasil uji lab ini bisa diketahui, dirinya tidak mengetaghui pasti.
"Yang pastinya setelah hasilnya sudah ada, pihaknya langsung memberitahu apakah benar ada zat kimia didalamnya atau tidak," katanya.
from Berita Maluku Online https://ift.tt/2GRVBLj
via IFTTT