Jakarta, Info Breaking News – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memastikan stok pangan nasional dalam keadaan aman terkendali selama bulan puasa dan menjelang Idul Fitri 2020.
"Untuk menghadapi tantangan Covid-19 ini, kita juga mempersiapkan ketahanan pangan. Secara nasional neraca pangan cukup bagus, terkendali dan tersedia," katanya dalam telekonferensi di Kantor BNPB, Jakarta, Minggu (26/4/2020).
Syahrul mengatakan ada tiga pendekatan yang dilakukan untuk melihat stok pangan seperti beras/gabah, yakni optimis, moderat dan pesimis.
Di bulan Februari 2020 lalu, keadaan stok pangan berstatus kelebihan pasokan (over stock) hingga 3,5 juta ton. Dalam pendekatan optimis, jika dari Februari hingga Mei 2020 ada produksi beras dari sawah di Indonesia sebesar 12,4 juta ton dan ada kebutuhan yang dimakan 7,6 juta ton. Artinya masih tersebut 7,6-8 juta ton stok.
Untuk pendekatan moderat jika ada stok 3,5 juta ton, produksi 11 juta ton dan kebutuhan 7,9 juta ton, maka artinya masih ada 7 juta stok yang tersisa. Sedangkan dalam pendekatan pesimistis, jika masih ada stok 3,5 juta ton, produksi 11,2 juta ton dan konsumsi 8,3 juta ton maka masih ada stok 6 juta ton sampai dengan akhir Mei 2020.
"Oleh karena itu dalam bulan puasa dan Idul Fitri masih aman. Data ini sudah divalidasi lebih dari 400 daerah dan penginderaan jarak jauh melalui satelit," ujar dia.
Syahrul melanjutkan pihaknya juga harus menjamin dan bertanggung jawab terhadap 11 komoditas pangan dasar lainnya seperti beras, jagung, bawang merah, bawang putih, cabe merah besar, cabe rawit, daging sapi, daging kerbau, telur ayam, gula pasir dan minyak goreng.
Selain itu ada tiga komoditas yang terus diintensifkan karena mengandalkan impor seperti bawang putih, gula pasir dan daging sapi yang pengirimannya mengalami keterlambatan sebagai dampak dari karantina wilayah atau lockdown negara asal. ***Raymond Sinaga